WAZIRISTAN (Arrahmah.com) – Pejabat pemerintah boneka Pakistan mengatakan puluhan pria bersenjata RPG dan senjata otomatis menyerang dua pos polisi di barat laut Pakistan, menewaskan dua polisi.
Dua puluh dua polisi lainnya menghilang dan diperkirakan ditawan oleh penyerang. Serangan terjadi pada Kamis (27/12/2012) sebelum fajar di kota Darra Adam Khel, lansir Al Jazeera.
Kota ini adalah koridor strategis untuk Waziristan utara dan selatan di dekat kota Peshawar.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab namun berbagai pihak menaruh curiga kepada Mujahidin Taliban Pakistan.
Pejabat Pakistan mengatakan kepada AP bahwa pasukan keamanan telah melancarkan operasi pencarian untuk menyelamatkan para polisi yang hilang.
Gencatan Senjata
Hampir di saat yang sama, pejabat Taliban Pakistan seperti yang diklaim oleh media internasional, menguraikan kondisi untuk gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan, termasuk penerapan hukum Islam dan pemutusan hubungan dengan Amerika Serikat.
Taliban membuat tawaran dalam sebuah surat yang disampaikan ke seorang jurnalis lokal, Saleem Safi yang menuliskannya di harian Pakistan, The News pada Kamis (27/12).
Jurnalis itu mengatakan Taliban menuntut Pakistan untuk berhenti campur tangan dalam perang di Afghanistan. Safi juga mengatakan bahwa Taliban menulis pasukan Pakistan bertindak sebagai tentara bayaran AS dan bersumpah akan melanjutkan serangan pada dua partai politik besar yang melayani kepentingan AS.
Kondisi untuk gencatan senjata ini menurut laporan Reuters telah dikonfirmasi oleh juru bicara Taliban Pakistan, Ehsanullah Ehsan dalam sebuah panggilan telepon.
Ehsan mengatakan bahwa meskipun ada perjanjian damai yang ditandatangani dengan pemerintah, Taliban tidak akan melucuti senjata karena mereka tidak menerima pemerintahan sekuler Pakistan dan sistem pro-Barat yang diterapkan dalam konstitusi saat ini.
Dia menambahkan jika pemerintah Pakistan menginginkan gencatan senjata, semua tuntutan itu harus diterima.
Tetapi Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rehman Malik menolak setiap surat yang mengatakan tawaran gencatan senjata kecuali itu datang langsung dari pemimpin Taliban Pakistan.
“Saya menolak semua tawaran itu termasuk klaim Ehsanullah Ehsan sampai Hakimullah Mehsud yang mengatakan sendiri,” ujar Malik kepada para wartawan. Wallahu’alam (haninmazaya/arrahmah.com)