MESIR (Arrahmah.com) – Satu orang tewas dan satu lainnya terluka dalam ledakan ranjau darat di provinsi Laut Merah, 334 kilometer sebelah tenggara Kairo pada Kamis (8/10/2015), polisi setempat melaporkan, sebagaimana dilansir Albawaba.
Ranjau itu meledak di daerah gurun antara Zafarana dan Ras Gharib, sebuah kotamadya di utara Laut Merah.
Ranjau itu kemungkinan besar ditanam oleh warga Mesir selama perang melawan “Israel” (1967-1970) untuk mencegah tentara “Israel” menginfiltrasi wilayah Mesir, kata direktur pusat ranjau darat yang berbasis di Kairo.
“Perusahaan minyak dan pariwisata biasanya mendanai pembersihan daerah yang dicemari dengan bahan peledak jika mereka memiliki proyek di sana untuk mengamankan karyawan mereka,” Sami Abada menjelaskan, menambahkan bahwa negara hanya mendanai pembersihan ranjau jika memiliki proyek nasional besar di suatu wilayah.
Mesir dianggap sebagai salah satu negara yang paling terkontaminasi di dunia dalam hal jumlah ranjau dan peledak sisa-sisa perang yang tersebar di seluruh daratannya.
Dalam 20 tahun terakhir, sebanyak 3.200 orang tewas di Mesir dalam ledakan ranjau darat dan sebanyak 4.723 orang menjadi cacat dalam kecelakaan terkait ranjau, menurut situs Journal of Mine.
(banan/arrahmah.com)