KAIRO (Arrahmah.com) – Tentara Mesir berusaha untuk membubarkan para demonstran di Tahrir Square dengan melepaskan tembakan dan menewaskan dua demonstran pada Sabtu (9/4/2011). Kematian ini merupakan kematian pertama di alun-alun Kairo sejak turunnya Presiden Hosni Mubarak.
Saksi mengatakan bahwa tentara, yang didukung oleh polisi anti huru hara, menembakkan peluru dan memukuli pengunjuk rasa yang sedang berkemah di alun-alun setelah aksi demonstrasi pada hari Jumat (8/4) mendesak agar Mubarak dan tokoh rezim terkemuka lainnya segera diseret ke meja hijau.
Seorang pejabat militer tidak segera mengkonfirmasi atau menyangkal kematian tersenit. Ia hanya mengatakan tentaranya menggunakan tangan kosong dalam membubarkan para pengunjuk rasa.
Para petugas medis juga mengatakan 17 orang terluka dalam bentrokan itu.
Pada demonstrasi sebelumnya, Jumat (8/4), demonstran melambai-lambaikan bendera dan memegang spanduk, serta bersumpah untuk terus menekan keputusan dewan militer untuk menepati janji-janji reformasi dan keadilan.
Tujuh perwira militer bergabung dengan para demonstran dan menetang peringatan dari dewan penguasa militer.
“Tuntutan kami adalah tuntutan Anda. Kami menginginkan pemerintahan sipil. Kami ingin orang-orang korup itu diadili,” kata seorang petugas dengan suara keras.
Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, yang mengambil kekuasaan setelah pemecatan Mubarak, memperingatkan bahwa siapa pun yang memprotes dengan menggunakan seragam militer pada hari Jumat (8/4) akan menghadapi persidangan di pengadilan militer. (althaf/arrahmah.com)