(Arrahmah.com) – Sejak revolusi besenjata meletus di Suriah, pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syi’ah pembantunya telah mengalih fungsikan Rumah Sakit (RS) Al-Kindi di Aleppo sebagai salah satu markas pertahanan mereka. Selama lebih dari lima bulan, Mujahidin mengepung dan menyerang fasilitas tersebut untuk membebaskannya dari cengkeraman pasukan musuh. Keterbatasan senjata dan amunisi adalah salah satu penyebab pengepungan dan pertempuran sengit berlangsung begitu lama.
Mujahidin Jabhah Nushrah, Jabhah Islamiyah (Islamic Front), dan Harakah Fajr Asy-Syam Al-Islamiyah menggelar operasi gabungan “Hati yang Satu” untuk menyerang dan membebaskan RS Al-Kindi. Pada hari Jum’at (20/12/2013) sore, dua Mujahidin Jabhah Nushrah mengawali serangan gabungan tersebut dengan serangan dua bom truk, sebagaimana dipaparkan dalam rilisan resmi Jabhah Nushrah melaluai Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’ terkait penyerangan dan pembebasan RS Al-Kindi.
Serangan itu disusul dengan penyerbuan regu-regu serbu Mujahidin. Kemudian sebelum waktu Isya’ pada hari yang sama, Mujahidin dengan izin Allah semata berhasil sepenuhnya menguasai gedung lama dan gedung baru dari Rumah Sakit Al-Kindi. Pasukan rezim Nushairiyah Suriah mengalami kerugian sangat besar dalam pertempuran sengit tersebut.
Mujahidin berhasil menewaskan lebih dari 50 tentara Nushairiyah dan menawan lebih dari 20 tentara Nushairiyah. Di antara yang berhasil ditawan mujahidin adalah Letkol Thariq Syami, seorang komandan operasi Rumah Sakit Al-Kindi. Mujahidin juga menghancurkan sebuah tank BMP yang dipergunakan oleh pasukan Nushairiyah dalam operasi pertempuran di rumah sakit tersebut. Selain itu, Mujahidin juga berhasil merampas sebuah tank, sebuah meriam kaliber 23 mm, sejumlah senjata dan amunisi beragam ukuran. Segala puji bagi Allah semata. (siraaj/arrahmah.com)