(Arrahmah.com) – Serangan anti-Muslim oleh para teroris dari kelompok Buddhis “969” di kota Oak Kan pada Selasa (30/4/2013) telah menyebabkan dua pria, bisa dipastikan Muslim, dan banyak lainnya menderita luka-luka, menurut laporan media lokal M-Media.
Wartawan M-Media mengkonfirmasi bahwa banyak korban luka telah tiba di rumah sakit umum di Yangon dengan dikawal oleh polisi militer. “Kami membawa empat orang terluka tetapi salah satunya meninggal dunia pada Selasa malam di perjalanan menuju rumah sakit. Tetapi dua dari tiga yang tersisa juga masih dalam kondisi kritis karena mereka telah diserang dengan pedang,” kata seorang keluarga korban. Kemudian dia mengkonfirmasi kepada M-Media bahwa jumlah korban tewas menjadi dua orang.
“Ketiga orang tersebut adalah Ko Zaw Zaw Naing, Ko Tin Win dan Ko Issa. Ko Zaw Zaw Naing sekitar 26 tahun, Ko Issa di atas 30 tahun dan Ko Tin Win 24 tahun. Ketiganya sedang tidak dalam kondisi baik. Mereka diserangdi kepala mereka, dipukul tajam di bagian punggung oleh pedang dan darah masih keluar dari telinga,” kata seorang pengunjung yang melihat kondisi korban kepada M-Media. “Beberapa disertai oleh tetangga mereka. Sangat menyedihkan melihat mereka. Para anggota NLD (Liga Demokrasi Nasional Burma) berbicara kepada mereka dan Saya tidak bertanya apa-apa kepada mereka karena Saya hanya pengunjung. Sekarang Ko Zaw Zaw telah meninggal saat Saya berbicara kepada anda.”
Seperti biasa, polisi tidak memberikan rincian mengenai siapa yang berada di balik serangan ini. Khin Maung Than, seorang Muslim di Oak Kan, mengatakan bahwa dia mengenali sebagian para penyerang tetapi kebanyakan wajahnya tidak familiar.
Thet Lwin, seorang wakil komisaris polisi wilayah tersebut, mengatakan bahwa sejauh ini mereka telah menahan 18 penyerang yang menghancurkan 157 rumah dan toko-toko Muslim, masjid-masjid di kota Oak Kan dan tiga desa terpencil, yang kemudian daerah tersebut di amankan oleh sekitar 300 polisi pada Rabu (1/5).
Meskipun media-media negara Myanmar melaporkan bahwa pada Selasa malam situasi berada dibawah kontrol polisi, tetapi keluarga-keluarga Muslim yang ketakutan berusaha melarikan diri dari tempat tinggal mereka, sekitar 70 mil dari utara Yangon bisa dilihat pada Selasa malam mereka bersembunyi di hutan-hutan di sepanjang jalan dan di sawah-sawah.
Pemicu kekerasan ini diklaim sebagai balas dendam atas insiden seorang Muslimah tanpa sengaja menabrak seorang bhiksu yang sedang mengumpulkan sedekah, namun informasi ini belum dikonfirmasi. (siraaj/arrahmah.com)