ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Dua penguasa munafik Pakistan bersumpah untuk ambil bagian dalam perang melawan teror sampai tuntas setelah, menurut mereka, mujahidin Taliban menderita akibat laporan kematian pimpinannya, Baitullah Mehsud.
Presiden antek Asif Ali Zardari dan perdana menteri Syed Yousuf Raza Gilani bertemu pada hari Jumat (7/8) untuk membicarakan strategi baru melawan terorisme di tengah-tengah maraknya isu kematian pimpinan paling berpengaruh dalam tubuh Taliban.
“Pertemuan antara dua petinggi itu diadakan di istana kenegaraan di Islamabad beberapa jam setelah ada laporan mengenai tewasnya Mehsud dalam serangan pesawat tempur AS di Waziristan pada Rabu (5/8),” kata salah seorang pejabat Pakistan yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Pejabat itu menuturkan bahwa kedua petinggi sama-sama sepakat bahwa pemerintahan demokrasi tidak akan pernah bisa berkompromi dengan mujahidin dan Pakistan telah membayarnya dengan pengorbanan yang lebih banyak ketimbang negara-negara lain dalam agenda perang melawan teror yang dihembuskan pertama kalinya oleh mantan presiden AS, George W. Bush.
“Kami berperang demi kelangsungan negara kami sendiri,” kata pejabat tersebut mengutip ucapan Zardari.
Serangan pesawat tempur AS yang terjadi pada Rabu kemarin di Waziristan Selatan diklaim mengenai rumah mertua Mehsud, dan menyebabkan Mehsud, istri keduanya, dan tujuh orang pengawalnya yang sedang berada di dalam rumah itu tewas. (Althaf/arrahmah.com)