KASHMIR (Arrahmah.com) – Setidaknya dua lusin tenda pengungsi Rohingya terbakar di Jammu dan Kashmir tadi malam, kata seorang pengungsi Rohingya pada Senin (5/4/2021).
Dilansir Anadolu Agency (5/4), Salamat Ullah mengatakan bahwa sebuah sekolah dan masjid ikut terbakar, sementara lebih dari 18 keluarga kehilangan tempat tinggal.
Dia mengatakan kebakaran, yang dimulai sekitar pukul 1 pagi waktu setempat di daerah Maratha Mohalla di Jammu, juga menghancurkan tokonya sendiri.
Kepala polisi Jammu Khasmir Chandan Kohli mengatakan api berasal dari tempat barang rongsokan dan menyebar ke tenda-tenda terdekat.
Kebakaran besar sering terjadi di daerah Jammu yang dihuni oleh Muslim Rohingya asal Myanmar.
Lima tenda di daerah Narwal kala itu hangus terbakar pada malam 4 Februari tahun lalu.
Di daerah yang sama, setidaknya 70 permukiman darurat hancur. Api baru padam pada malam 25 November 2016.
Di lokasi kebakaran terakhir pun pernah 200 tenda luluh lantak akibat kebakaran besar pada Juni 2019.
Lebih dari 700.000 Rohingya melarikan diri ke Bangladesh pada tahun 2017 ketika militer Myanmar melancarkan tindakan refresif pada mereka.
Bulan lalu, pemerintah Jammu dan Kashmir – menempatkan sekitar 150 pengungsi Rohingya di sebuah pusat penampungan yang didirikan di sebuah penjara di distrik Kathua.
Seorang pejabat polisi mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa proses mengidentifikasi imigran ilegal telah dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri India.
“Semua detail kewarganegaraan, waktu sejak mereka menetap di sini, dan total anggota keluarga dikumpulkan untuk melakukan proses verifikasi. Setelah proses hukum, para imigran yang tidak memegang dokumen yang sah akan dikirim ke tempat penampungan dan pada akhirnya akan dideportasi kembali,” kata pejabat tersebut. (hanoum/arrahmah.com)