TAIZ (Arrahmah.com) – Dua komandan senior dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) telah terbunuh bersama dua tentara Saudi lainnya dalam pertempuran sengit di Yaman melawan milisi Syiah Houtsi pada Senin (14/12/2015) sehari sebelum pembicaraan damai yang diharapkan dapat digelar pada Selasa (15/12).
Sultan Muhammad Ali Al-Kitbi, seorang komandan UEA tewas di dekat Taiz, ujar laporan kantor berita WAM pada Senin (14/12) foto-foto Abdullah Al-Sahian, seorang komandan Saudi ditampilkan oleh saluran televisi Saudi Al Arabiya Al Hadath dalam laporan kematiannya.
Milisi Houtsi melalui media miliknya mengatakan bahwa keduanya telah tewas dalam serangan roket di pantai Laut Merah. Milisi Syiah yang bersekutu dengan pasukan loyalis mantan diktator Yaman Ali Abdullah Saleh telah terlibat pertempuran dengan pasukan dari negara-negara Teluk dalam beberapa bulan terakhir.
Perwakilan Houtsi dan partai politik pendukung Saleh telah dikirim ke Swiss untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah Yaman-yang diakui oleh negara-negara Brat dan Arab-di bawah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Gencatan senjata selama tujuh hari dijadwalkan akan berlangsung mulai Senin (14/12) bertepatan dengan pembicaraan damai. Dua gencatan senjata sebelumnya pada Mei dan Juli lalu telah gagal karena adanya pelanggaran dari kedua belah pihak.
Arab Saudi memimpin koalisi Arab dalam kampanye militer sejak akhir Maret lalu untuk menghentikan cengkeraman Houtsi atas Yaman yang berupaya untuk mengambil alih kekuasaan dan telah menduduki ibukota sejak September 2014.
Kampanye tersebut diklaim telah berhasil merebut kembali kota pelabuhan Aden dan kota di timur laut Yaman, Marib, namun telah gagal untuk menggulingkan Houtsi dari Taiz atau menghentikan serangan Houtsi di perbatasan Saudi yang telah menewaskan puluhan tentara kerajaan. (haninmazaya/arrahmah.com)