ATHENA (Arrahmah.id) – Tabrakan maut yang terjadi antara dua kereta di Yunani pada Selasa (28/3/2023) malam mengakibatkan 57 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Tabrakan yang terjadi antara kereta penumpang yang mengangkut 350 orang dengan kereta barang tersebut membuat pekerja kereta di Yunani menggelar aksi mogok satu hari pada Kamis (2/3). Mereka menyalahkan pemerintah atas kelalaian yang menyebabkan kecelakaan terjadi.
Sementara itu, lebih dari 2.000 orang dilaporkan melakukan protes pada Kamis di Athena dan Thessaloniki.
“Kami marah pada perusahaan (pengelola kereta), pada pemerintah (sekarang), dan pemerintahan sebelumnya yang tidak melakukan apapun untuk memperbaiki kondisi perkeretaapian Yunani,” kata pensiunan Stavros Nantis di Athena seperti dikutip dari BBC, pada Jumat (3/3).
Hingga kini, petugas penyelamat masih menyisir lokasi kejadian untuk menemukan para korban.
“Ini adalah momen tersulit,” ujar penyelamat bernama Konstantinos Imanimidis. “Karena alih-alih menyelamatkan nyawa, kami harus menemukan jasad.”
Sementara itu, Menteri Transportasi Yunani mengumumkan pengunduran dirinya menyusul kecelakaan kereta mematikan yang terjadi di negaranya.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mengundurkan diri adalah tugasnya dan “setidaknya yang bisa dia lakukan untuk menghormati para korban”, menambahkan bahwa dia memikul tanggung jawab atas “kegagalan lama” negara. (rafa/arrahmah.id)