MOGADISHU (Arrahmah.com) – Dua gerakan perlawanan utama di Somalia mengatakan bahwa mereka berencana untuk bergabung mengalahkan pemerintahan lemah yang didukung PBB dan Barat, berdasarkan pengakuan seorang pejabat salah satu kelompok seperti yang dilansir Aljazeera.
Sheikh Mohammed Osman Arus, kepala operasi Hizbul Islam, mengatakan kepada AP bahwa milisinya akan bergabung dengan kelompok Al-Shabaab, sebuah kelompok jihad yang terkait dengan Al-Qaeda.
Pejuang dari Hizbul Islam telah beberapa kali dikalahkan oleh Al-shabaab termasuk pertempuran untuk mengontrol kota pelabuhan Kismayo, salah satu kota terbesar di negara tersebut dan kini menjadi basis utama untuk Al-Shabaab.
Arus menolak dugaan bahwa teknik bergabung adalah taktik untuk kelompoknya, ia mengatakan rencana tersebut adalah bonus untuk “Mujahidin dan kutukan terhadap penjajah dan tentara bayaran.”
Dia mengatakan pengumuman resmi terkait penggabungan ini akan diumumkan segera, namun ia tidak menyebutkan tanggal tertentu. Al-Shabaab sejauh ini belum berkomentar.
Arus mengatakan tujuan untuk menyatukan kekuatan dengan Al-Shabaab adalah untuk mempengaruhi perlawanan, “karena setiap pertempuran antara kami hanya akan memberikan tenaga lebih besar ke musuh.”
Serangan besar
Pemerintah lemah yang didukung PBB dan negara Barat telah bersumpah akan melakukan serangan besar untuk membasmi Al-Shabaab yang selama lebih dari satu tahun tetap berjuang dan masih menguasai tiga perempat bagian negara.
Kedua kelompok ini sebelumnya saling mendukung, berjuang bersama-sama melawan pasukan pemerintah, namun tiba-tiba terjadi perbedaan ideologi yang menyebabkan bentrokan. Tetapi akhirnya mereka berencana akan kembali saling memperkuat.
Sebelumnya, pendiri Hizbul Islam, Sheik Hassan Dahir Aweys mengkritik pejuang Al-shabaab yang menyatakan kesetiaannya terhadap Syaikh Usamah bin Ladin.
Hizbul Islam memiliki sekitar 2.500-3.000 pejuang dan secara umum dianggap memiliki agenda nasionalis lebih dari Al-Shabaab yang memiliki agenda lebih besar, berdirinya negara Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)