PALMYRA (Arrahmah.com) – Simbol kekuasaan Assad telah diserang di Palmyra, yang berlokasi sekitar 220 km dari timur laut Damaskus, wilayah yang kaya akan minyak.
Sedikitnya 19 tentara rezim Alawiyah pimpinan Assad tewas dalam dua ledakan bom mobil yang menargetkan markas intelijen militer di selatan kota Palmyra, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia seperti dilaporkan Al Jazeera.
Observatorium yang berbasis di London mengatakan bahwa sejumlah besar tentara juga terluka, beberapa dalam kondisi kritis setelah serangan yang menargetkan cabang inteljen pada Rabu (6/2/2013).
Dilaporkan bahwa Mujahidin menyerang markas musuh sesaat setelah dua ledakan terjadi, sementara tentara rezim dikerahkan di kota yang terkenal dengan gedung-gedung peninggalan Romawi.
Bom pertama berhasil menghancurkan tembok belakang dari kompleks intelijen militer dan kemudian bom kedua menghancurkan beberapa fasilitas di dalam gedung.
Sebuah video yang belum dikonfirmasi menunjukkan asap hitam tebal mengudara di kota itu.
“Bom mobil pertama terjadi sekitar pukul enam pagi. Yang kedua yang menyebabkan ledakan besar, menerobos ke dalam kamp sekitar 10 menit kemudian,” ujar aktivis Suriah, Abu al-Hassan dari kota Palmyra.
Dia mengatakan tank yang ditempatkan di kota telah melakukan banyak serangan dan membunuh warga sipil.
Sebuah baku tembak juga terjadi di sekitar gedung intelijen setelah pemboman oleh rezim meninggalkan delapan warga sipil Suriah terluka di provinsi Homs.
Sementara itu, pertempuran sengit meletus di Damaskus saat Mujahidin meluncurkan serangan ofensif melawan tentara boneka Assad. Rezim menutup alun-alun Abbasiyah dan jalan raya Fares al-Khoury ketika pejuang Suriah menyerang hambatan dan benteng tentara rezim dengan RPG dan mortir.
“Area Jobar, Zamalka, al-Zablatani dan sebagian Qaboun telah menjadi medan pertempuran,” ujar aktivis Suriah, Fida Mohammad dari distrik Qaboun.
Aktivis lainnya mengatakan tank tentara yang ditempatkan di jalan utama al-Kabbas telah dihancurkan. Warga juga melaporkan terdengar ledakan di timur dan utara ibukota.
Di Jobar, Muslim Sunni menggunakan speaker Masjid meneriakkan : “Allahu akbar!” untuk mendukung pejuang oposisi yang menyerang beton penghalang jalan di pemukiman itu, lapor Reuters.
Mereka mengatakan tank-tank ditempatkan di pinggir distrik Midan, untuk menyerang distrik di selatan Damaskus. (haninmazaya/arrahmah.com)