(Arrahmah.com) – Akhir-akhir ini slogan “Baaqiyah” begitu sering terdengar didengungkan dan digunakan sebagai sebuah dalil pembenaran oleh kelompok yang mengklaim diri mereka sebagai “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, beserta para pendukungnya di seluruh dunia.
Syaikh Dr Thariq Abdul Halim pernah menyampaikan sebuah penjelasan terkait berdirinya Daulah Islam yang menjadi impian bagi setiap muslim. Sejumlah barisan telah berjuang mendirikan Daulah Islam di muka bumi ini, dan dari sana kita dapat melihat dan mempelajari sejumlah kesalahan dan penyebab kegagalan mereka dalam upaya menegakkan syariat Islam.
Menurutnya, khilafah tidak akan pernah dibangun di atas ideologi mu’tazilah, murji’ah, irja’, pemikiran Rafidhah, maupun di atas manhaj Haruriyah (Khawarij) yang terlihat pada hari ini, yang mengafirkan para mujahid yang berbeda pendapat dengan kelompok mereka.
Apabila mereka terus-menerus berada dalam kondisinya yang sekarang ini, kemudian mengikuti hawa nafsunya, dan selalu bertindak berlebih-lebihan, maka ia bukanlah “Baaqiyah” (langgeng), melainkan lebih layak disebut Faniyah (tidak kekal), dan itulah sunnatullah yang berlaku dalam Daulah Islam dan perkumpulannya.
Sementara mengenai “Baaqiyah” ini, Nabi kita yang mulia ﷺ telah mengabarkan bahwa ada 2 macam “Baaqiyah”, yang mana kondisi antara yang satu dengan yang lainnya sangat bertolak belakang. Berikut perbedaan kedua “Baaqiyah” tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Selasa (21/7/2015).
Pertama: Baaqiyah hingga bersama Dajjal
ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﻣَﻌْﻤَﺮٍ ﺍﻟْﺒَﺼْﺮِﻱُّ ﺍﻟْﺤَﺮَّﺍﻧِﻲُّ، ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﺍﻟﻄَّﻴَﺎﻟِﺴِﻲُّ، ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ َﻤَّﺎﺩُ ﺑْﻦُ ﺳَﻠَﻤَﺔَ، ﻋَﻦِ ﺍﻷَﺯْﺭَﻕِ ﺑْﻦِ ﻗَﻴْﺲٍ، ﻋَﻦْ ﺷَﺮِﻳﻚِ ﺑْﻦِ ﺷِﻬَﺎﺏٍ، ﻗَﺎﻝَ ﻛُﻨْﺖُ ﺃَﺗَﻤَﻨَّﻰ ﺃَﻥْ ﺃَﻟْﻘَﻰ، ﺭَﺟُﻼً ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻪُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺨَﻮَﺍﺭِﺝِ ﻓَﻠَﻘِﻴﺖُ ﺃَﺑَﺎ ﺑَﺮْﺯَﺓَ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡِ ﻋِﻴﺪٍ ﻓِﻲ ﻧَﻔَﺮٍ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻟَﻪُ ﻫَﻞْ ﺳَﻤِﻌْﺖَ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳَﺬْﻛُﺮُ ﺍﻟْﺨَﻮَﺍﺭِﺝَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻧَﻌَﻢْ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑِﺄُﺫُﻧِﻲ ﻭَﺭَﺃَﻳْﺘُﻪُ ﺑِﻌَﻴْﻨِﻲ ﺃُﺗِﻲَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑِﻤَﺎﻝٍ ﻓَﻘَﺴَﻤَﻪُ ﻓَﺄَﻋْﻄَﻰ ﻣَﻦْ ﻋَﻦْ ﻳَﻤِﻴﻨِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﻋَﻦْ ﺷِﻤَﺎﻟِﻪِ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﻌْﻂِ ﻣَﻦْ ﻭَﺭَﺍﺀَﻩُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻓَﻘَﺎﻡَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺋِﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﻣَﺎ ﻋَﺪَﻟْﺖَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘِﺴْﻤَﺔِ . ﺭَﺟُﻞٌ ﺃَﺳْﻮَﺩُ ﻣَﻄْﻤُﻮﻡُ ﺍﻟﺸَّﻌْﺮِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺛَﻮْﺑَﺎﻥِ ﺃَﺑْﻴَﻀَﺎﻥِ ﻓَﻐَﻀِﺐَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻏَﻀَﺒًﺎ ﺷَﺪِﻳﺪًﺍ ﻭَﻗَﺎﻝَ ” ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻻَ ﺗَﺠِﺪُﻭﻥَ ﺑَﻌْﺪِﻱ ﺭَﺟُﻼً ﻫُﻮَ ﺃَﻋْﺪَﻝُ ﻣِﻨِّﻲ ” . ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ” ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻓِﻲ ﺁﺧِﺮِ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥِ ﻗَﻮْﻡٌ ﻛَﺄَﻥَّ ﻫَﺬَﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻳَﻘْﺮَﺀُﻭﻥَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻻَ ﻳُﺠَﺎﻭِﺯُ ﺗَﺮَﺍﻗِﻴَﻬُﻢْ ﻳَﻤْﺮُﻗُﻮﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡِ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻤْﺮُﻕُ ﺍﻟﺴَّﻬْﻢُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮَّﻣِﻴَّﺔِ ﺳِﻴﻤَﺎﻫُﻢُ ﺍﻟﺘَّﺤْﻠِﻴﻖُ ﻻَ ﻳَﺰَﺍﻟُﻮﻥَ ﻳَﺨْﺮُﺟُﻮﻥَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺨْﺮُﺝَ ﺁﺧِﺮُﻫُﻢْ ﻣَﻊَ ﺍﻟْﻤَﺴِﻴﺢِ ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝِ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻟَﻘِﻴﺘُﻤُﻮﻫُﻢْ ﻓَﺎﻗْﺘُﻠُﻮﻫُﻢْ ﻫُﻢْ ﺷَﺮُّ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻠِﻴﻘَﺔِ ” . ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺷَﺮِﻳﻚُ ﺑْﻦُ ﺷِﻬَﺎﺏٍ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻤَﺸْﻬُﻮﺭِ .
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ma’mar Al Bashri Al Harrani, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Daud Athayalisi, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Al Azraq bin Qais dari Syarik bin Syihab ia berkata; dahulu saya berharap untuk bertemu dengan seorang sahabat Nabi ﷺ dan bertanya kepadanya mengenai Khawarij, lalu aku bertemu dengan Abu Barzah pada hari ‘Id diantara beberapa orang dari sahabatnya, saya katakan kepadanya : “Apakah engkau mendengar Rasulullah ﷺ menyebutkan mengenai Khawarij?”.
Ia menjawab: “Ya. Saya mendengar Rasulullah ﷺ dengan dua telingaku dan melihat dengan kedua mataku, didatangkan kepada Rasulullah ﷺ suatu harta lalu beliau mulai membagi untuk orang yang berada disebelah kanan dan kiri beliau, dan beliau tidak memberi yang berada dibelakangnya sedikitpun. Lalu seseorang yang berada dibelakang beliau berdiri dan berkata: ‘wahai Muhammad, engkau tidak adil dalam membagi’. Dia adalah orang yang hitam, rambutnya dicukur, ia mengenakan dua kain putih, lalu Rasulullah ﷺ marah dan bersabda : “Demi Allah kalian tidak akan mendapati seorangpun yang lebih adil setelahku”. Lalu beliau bersabda: “Akan keluar pada akhir zaman, suatu kaum seakan-akan orang ini termasuk darinya, yang mereka membaca Al-Qur’an tidak melebihi kerongkongan mereka, mereka melesat dari Islam seperti melesatnya anak panah dari busurnya. Ciri-ciri mereka adalah bercukur, mereka senantiasa keluar hingga keluar pasukan akhir dari mereka bersama Al-Masih Ad Dajjal. Jika kalian bertemu dengan mereka maka bunuhlah mereka, mereka adalah seburuk-buruk makhluk dan ciptaan”.
Abu Abdurrahman rahimahullah berkata: Syarik bin Syihab bukanlah Syarik yang terkenal itu. [Hadits Hasan: Sunan an-Nasa’i 4103].
Ini adalah Baqiyahnya kaum Khawarij. Pada akhirnya Dajjal akan muncul bersama mereka dan mereka akan menjadi pasukan Dajjal yang memerangi kaum muslimin. Na’uudzu billaahi min dzaalik.
Kedua: Baaqiyah hingga memerangi Dajjal
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ظاهرين على من ناوأهم حتى يقاتل آخرهم الدجال “. رواه أبو داود وإسناده صحيح
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sekelompok dari umatku akan senantiasa berperang di atas kebenaran dalam keadaan menang atas orang yang memusuhi mereka hingga pasukan akhir dari mereka memerangi Dajjal”. (HR. Abu Daud dengan sanad Shahih)
Ini adalah Baaqiyah-nya Ahlussunnah. Sekelompok orang dari orang-orang beriman yang senantiasa istiqamah di atas kebenaran, hingga pasukan akhir mereka memerangi Dajjal dan pasukannya. Semoga kita termasuk di dalamnya. Allaahumma aamiin.
(aliakram/arrahmah.com)