RIYADH (Arrahmah.id) — Dua astronot Arab Saudi, Ali Alqarni dan Rayyanah Barnawi, anggota program perdana astronot nasional Saudi, disepakati akan terbang ke luar angkasa dalam misi NASA dan mitra internasionalnya Axiom Space.
Direktur Human Spaceflight Axiom Space dan mantan astronot NASA, Peggy Whitson, akan memimpin misi yang didanai swasta tersebut. John Shoffner dari Knoxville, Tennessee, akan menjadi pilot.
“Memungkinkan lebih banyak orang untuk pergi ke luar angkasa merupakan komponen penting dari upaya berkelanjutan NASA untuk menumbuhkan ekonomi orbit rendah Bumi,” kata manajer Program Pengembangan Orbit Rendah Bumi Komersial NASA, Angela Hart seperti dilansir web resmi badan tersebut, Nasa.Gov (13/2/2023)
Menurut Hart, misi astronot pribadi adalah komponen kunci yang memungkinkan keberhasilan transisi ke model platform yang dimiliki dan dioperasikan secara komersial di orbit rendah Bumi.
Untuk diketahui, NASA berharap swasta akan berperan untuk pengganti ISS yang akan mengahiri operasinya pada 2023.
“Saya menghargai komitmen Stasiun Luar Angkasa Internasional dan mitra komersial kami untuk membantu kami mencapai masa depan ini,” kata dia.
Kru Ax-2 akan diluncurkan dari Kennedy Space Center NASA di Florida dengan pesawat luar angkasa SpaceX Dragon dan melakukan perjalanan ke stasiun luar angkasa.
Setelah berlabuh, para astronot swasta berencana menghabiskan 10 hari di laboratorium yang mengorbit untuk melaksanakan misi penuh sains, penjangkauan, dan aktivitas komersial.
Misi tersebut, yang ditargetkan diluncurkan pada Mei 2023, akan menjadi misi luar angkasa swasta pertama yang menyertakan astronot swasta dan astronot yang mewakili pemerintah asing. Itu akan menjadi misi swasta pertama yang dipimpin oleh seorang wanita.
“Misi astronot swasta kedua Axiom Space ke Stasiun Luar Angkasa Internasional memperkuat misi kami untuk memperluas akses ke luar angkasa di seluruh dunia dan mendukung pertumbuhan ekonomi orbit rendah Bumi saat kami membangun Stasiun Axiom,” kata presiden dan CEO Axiom Space, Michael Suffredini.
Suffredini mengatakan, Ax-2 menggerakkan Axiom Space selangkah lebih dekat menuju realisasi stasiun ruang angkasa komersial di orbit rendah Bumi. Hal itu juga, kata dia, memungkinkan Axiom Space membangun warisan dan pencapaian stasiun tersebut, memanfaatkan manfaat gaya berat mikro untuk kehidupan yang lebih baik di Bumi.
Whitson akan menjadi komandan wanita pertama dari misi luar angkasa swasta, menambah pencapaian sebelumnya, termasuk sebagai kepala astronot NASA dan komandan wanita pertama di stasiun luar angkasa. Selain itu, dia akan menambah rekornya untuk waktu kumulatif terlama di luar angkasa oleh astronot NASA.
“Saya merasa terhormat bisa kembali ke stasiun untuk keempat kalinya, memimpin kru Ax-2 yang berbakat ini dalam misi pertama mereka,” kata Whitson.
Shoffner adalah seorang pengusaha yang selalu tertarik pada ruang angkasa, bintang, dan terbang. Ia menjadi pilot pada usia 17 tahun dan telah mengumpulkan lebih dari 8.500 jam terbang dengan berbagai jenis pesawat. Dia juga advokat untuk pendidikan sains, teknik teknologi, seni, dan matematika (STEAM).
Misi astronot swasta ke stasiun ruang angkasa adalah awal untuk stasiun ruang angkasa komersial yang didanai swasta. NASA memang sedang berupaya mengembangkan ekosistem dan pasar orbit rendah Bumi. Saat ini, NASA sedang meninjau proposal untuk misi astronot swasta ketiga dan keempat ke stasiun luar angkasa. (hanoum/arrahmah.id)