WADI HAMID (Arrahmah.com) – Dua anak pengungsi Suriah terbunuh pada Senin (24/7/2017) saat milisi Syiah “Hizbullah” Libanon meningkatkan serangan artileri di kamp-kamp di Wadi Hamid di perbatasan Suriah-Libanon ditengah permohonan oleh beberapa lembaga kemanusiaan untuk membuka koridor bagi pengungsi yang terperangkap.
“Situasinya sangat memprihatinkan,” ujar salah seorang pengungsi kepada Zaman Alwasl di mana lebih dari 15.000 orang tinggal di Wadi Hamid dan tidak ada satu pun petugas medis atau pekerja bantuan yang bersedia menyelamatkan puluhan pengungsi yang terluka. Para pengungsi tersebut menyuarakan kekhawatiran pembantaian dalam waktu dekat oleh milisi Syiah yang mendukung rezim Asad, “Hizbullah”.
Tiga pengungsi telah tewas sejak dimulainya serangan “Hizbullah” yang diklaim untuk mengusir pejuang Suriah dari wilayah di sepanjang perbatasan.
Juru bicara lembaga pengungsi PBB (UNHCR), Lisa Abou Khaled mengatakan pada pekan ini bahwa hanya sebagian kecil orang yang telah melarikan diri ke kota Arsal.
“UNHCR baru menerima konfirmasi, hanya dua keluarga Suriah yang tiba di kota Arsal dari wilayah pinggiran,” ujarnya.
Ribuan pengungsi menempati kamp-kamp di sebelah timur Juroud Arsal, sebuah daerah pegunungan tandus antara Suriah dan Libanon.
Pada Senin (24/7), “Hizbullah” yang didukung Iran mengklaim pihaknya telah berhasil merebut lembah strategis dari pejuang Hayaat Tahrir Syam. Serangan dimulai pada Jum’at (21/7) oleh milisi Syiah “Hizbullah” dan tentara rezim Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)