IDLIB (Arrahmah.com) – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Amir Jabhah Nushrah propinsi Idlib, Syaikh Abu Muhammad Fatih Rahmaun bersama saudara kandungnya, Abu Ratib Al-Anshari, dan istri serta anak-anaknya gugur oleh serangan curang sekelompok orang ekstrim pada Rabu malam (16/4/2014), Shada Asy-Syam, Masar Press, ENN dan situs-situs revolusi Suriah melaporkan.
Serangan kelompok ekstrim tersebut terjadi di desa Ra’s Al-Hisn, dekat kota Harim, pinggiran Idlib. Sumber-sumber Jabhah Nushrah menyebutkan para pelaku serangan dijejar oleh mujahidin sampai di desa lain. Salah seorang pelaku serangan tertembak dan dua orang lainnya tertangkap hidup-hidup dalam baku tembak dengan mujahidin Jabhah Nushrah. Sementara itu dua pelaku lainnya meledakkan bom rompi mereka.
Salah seorang mujahid Jabhah Nushrah, al-akh Athiyatullah Al-Akidi menceritakan kronologi serangan khianat tersebut sebagaimana dimuat oleh Shada Asy-Syam dan sejumlah situs revolusi Suriah lainnya. Berikut ini terjemahan penjelasan beliau.
Rincian peristiwa pembunuhan terhadap Amir Jabhah Nushrah propinsi Idlib dan keluarga besarnya
Diriwayatkan oleh al-akh Athiyatullah Al-Akidi
Jabhah Nushrah
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Berikut ini sebagian rincian yang telah sampai kepadaku dari ikhwan-ikhwan [Jabhah Nushrah] di wilayah utara tentang peristiwa pembunuhan terhadap saudara kita Amir Idlib, semoga Allah menerimanya dan orang-orang yang dibunuh bersamanya serta menempatkan mereka dalam surga-Nya yang luas.
Sebuah regu orang bersenjata pada malam kemarin menyerang sebuah rumah di wilayah Ra’s Al-Hishn, pinggiran Idlib, dimana dalam rumah tersebut menetap para Amir Jabhah Nushrah bersama keluarga mereka.
Para penjahat itu membunuh setiap orang yang berada di dalam rumah tersebut dengan senjata berperedam suara, sehingga megakibatkan terbunuhnya Amir Jabhah Nushrah propinsi Idlib, Abu Muhammad Fatih (Rahmaun), juga Amir Abu Ratib, istri Abu Ratib, seorang bayi perempuan yang masih menyusui, dan seorang anak perempuan berusia 5 tahun. Saudara kandung Abu Ratib, Majid, juga mengalami luka-luka, ia seorang perawat ahli bius yang bekerja di rumah sakit Orient di sana [Idlib].
Setelah terjadi baku tembak dengan beberapa ikhwan tetangga, salah seorang penjahat tertembak dan sisanya dikejar sehingga mereka masuk ke sebuah kantor di desa Tarmanin. Ikhwan-ikhwan terlibat baku tembak dengan mereka, maka dua orang diantara mereka meledakkan dirinya, sedangkan dua orang lainnya berhasil ditawan.
Dari mereka [para pelaku serangan] telah diketahui dengan jelas bahwa mereka adalah anggota jama’ah Daulah [ISIS], dan mereka adalah “sel-sel tidur” yang memiliki spesialisasi meledakkan kantor-kantor mujahidin yang menyelisihi Daulah [ISIS] dan membunuh komandan-komandan penting mereka di wilayah-wilayah yang telah dibebaskan mujahidin, dan mereka bekerja dengan sangat rahasia.
Inilah berita yang telah sampai kepada kami sampai saat ini, mungkin ada fakta-fakta lain dan tambahan-tambahan yang akan disampaikan lewat pernyataan resmi [Jabhah Nushrah]. Perlu diketahui bahwa proses penyidikan sampai saat ini masih berlanjut.
Sumber-sumber di desa Ra’s Al-Hisn menuturkan kepada Edlib News Network (ENN) bahwa korban gugur dalam serangan khianat tersebut adalah:
- Amir Jabhah Nushrah propinsi Idlib, Syaikh Abu Muhammad Fatih Rahmaun bin Muhammad Al-Anshari (40 tahun).
- Putri sulung Abu Muhammad Al-Anshari (11 tahun)
- Abu Ratib Abdurrahman Rahmaun bin Muhammad Al-Anshari (37 tahun)
- Istri Abu Ratib Al-Anshari, yaitu Bintu Kamal Abdul ‘Aal
- Putri Abu Ratib Al-Anshari (sekitar 4 tahun)
Sumber Jabhah Nushrah di desa Ra’s Al-Hisn juga menyebutkan kepada ENN bahwa seorang ikhwan gugur dan seorang lainnya cedera saat terjadi baku tembak dengan kelompok ekstrim yang menyerang rumah keluarga Syaikh Abu Muhammad Al-Fatih.
(muhib al majdi/arrahmah.com)