SURAKARTA (Arrahmah.com) – Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) mendatangi Sekretariat Daerah di kompleks pemkot kota Surakarta pada Jum’at siang (7/8/2020), untuk melakukan audiensi terkait desain spanduk terbaru Dirgahayu HUT-RI ke-75 Tahun yang direlease resmi oleh pemerintah melalui Sekretariat Negara (Setneg) yang dinilai terkesan ada simbol agama tertentu berbentuk salib.
Audiensi yang dilaksanakan di Masjid kompleks pemkot Solo dihadiri dari sekitar 10 perwakilan DSKS. Romobongan tersebut diterima oleh Ir. Ahyani M.A selaku Sekretaris Daerah Surakarta didampingi ketua kepala Kesbangpol.
Endro Sudarsono Humas DSKS mengungkapkan telah menemukan spanduk mirip salib di beberapa tempat di Soloraya.
“kita menemukan di beberapa tempat di Kota Surakarta logo desain HUT-RI 75 mirip salib, kita ketemukan di SMA 7 ke timur, musium keris dan beberapa tempat di Soloraya, Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo” jelasnya, sebagaimana dilansir Panjimas.com.
“Kita berharap Pemkot untuk bisa merespon, menarik template yang beredar di tempat-tempat pemerintahan, kalau masyarakat tentu saja kita biarkan. Kemudian kita minta kepada Sekretariat Negara untuk bisa menarik, mencabut, sehingga gebyar kemerdekaan 17 agustus HUT-RI ke-75 pada 2020 ini yang dalam ambang resesi ini tidak kontroversi, kontraproduktif dan berpolemik” terangnya.
Pada surat yang dikeluarkan oleh Kemensesneg sendiri, ada beberapa logo yang dianjurkan untuk diunduh masyarakat secara gratis.
Dari kesekian logo, jenis mozaiklah yang dipersoalkan oleh ormas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).
Mereka mengangap jika mozaik tersebut menyerupai simbol salib.
“Tidak rumit untuk mengenali simbol ini,” kata Humas DSKS Hendro Sudarsono saat mendatangi Pemkot Solo, Jumat (7/8/2020).
(ameera/arrahmah.com)