IDLIB (Arrahmah.com) – Drone Turki membombardir posisi Hai’ah Tahrir Syam (HTS) di provinsi Idlib utara, menewaskan tiga pejuang, sumber militer mengatakan kepada Zaman Alwasl pada Ahad (26/4/2020).
Tindakan langka tersebut diklaim sebagai balasan atas serangan rudal oleh bekas kelompok Al-Qaeda terhadap tank-tank Turki di dekat kota Al-Nayrab.
Laporan media Turki menuduh HTS melakukan serangkaian tindakan provokatif terhadap kehadiran militer Turki di Suriah utara, benteng utama kelompok Jihadi.
Pejuang HTS mendapat kritikan dari aktivis oposisi karena dianggap tidak menginginkan “gencatan senjata” jangka panjang di Suriah utara dan menolak mundur dari wilayah yang disepakati Rusia dan Turki.
Menargetkan HTS oleh Turki akan mendapatkan konsensus internasional terutama oleh AS dan Rusia.
Sementara itu pada Ahad pagi, pasukan Turki menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke puluhan pengunjuk rasa yang memblokir jalan raya M4 di dekat kota Al-Nayrab.
Tiga orang tewas, termasuk dua polisi di Pemerintah Keselamatan, sebuah badan pemerintahan lokal yang berafiliasi dengan HTS.
Para pengunjuk rasa, yang melempari tank-tank Turki dengan batu, menentang patroli bersama Turki-Rusia dan telah mencoba untuk memblokir jalan raya strategis selama beberapa minggu terakhir.
Pasukan Turki dan Rusia melakukan patroli gabungan kelima di sepanjang jalan raya M4 yang strategis Selasa lalu.
Jalan raya M4, juga dikenal sebagai jalan Aleppo-Latakia, berjarak sekitar 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan selatan Turki.
Bulan lalu, Ankara dan Moskow menyepakati protokol yang mendesak pihak-pihak untuk “menghentikan semua aksi militer di sepanjang jalur kontak di wilayah eskalasi Idlib” mulai 6 Maret, menurut Anadolu. (haninmazaya/arrahmah.com)