DAMASKUS (Arrahmah.com) – Drone serang Kalashnikov diuji selama konflik yang sedang berlangsung di Suriah, sebuah laporan baru mengungkapkan minggu ini.
Kepala Rostec, Sergey Chemezov, mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat tersebut telah membuktikan dirinya dengan baik, dan sangat efektif, meskipun dayanya rendah. Selain pesawat pengintai, Kementerian Pertahanan Rusia juga akan memperoleh drone militer.
Sebuah laporan oleh RT Arab mengungkapkan bahwa drone ini, yang terbaru bagi militer Rusia, diuji terhadap target musuh selama konflik yang sedang berlangsung di Suriah, lansir AMN (8/12/2020).
Patut dicatat bahwa kompleks Kalashnikov tahun lalu menampilkan drone kamikaze Kub-BLA dan Lancet yang dikembangkan oleh anak perusahaannya. Faktanya, perangkat ini adalah proyektil yang terbang dalam mode kendali jarak jauh di atas medan perang dan meledak saat mencapai posisi musuh.
Kub-BLA membawa muatan sekitar tiga kilogram, dapat terbang hingga 30 menit dengan kecepatan 80-130 kilometer per jam dan mampu mencapai target terlepas dari tempat tersembunyi dan medannya.
Lancet memiliki dua versi: Lancet 1 memiliki berat lima kilogram dan membawa satu kilogram muatan dan mencapai target dalam radius 40 kilometer, dan Lancet 3 membawa muatan tiga kilogram dengan berat total 12 kilogram.
Pengembang menyebut kendaraan tersebut sebagai “senjata multi-peran pintar yang mampu secara independen mencari dan menghancurkan target tertentu, tidak seperti Kub-BLA, ia memiliki saluran TV, karena itu tidak kehilangan kontak video dengan operator sampai itu menyentuh target.”
Kendaraan tak berawak lainnya juga sedang diuji di Rusia, Chemezov menambahkan: “Jika kita berbicara tentang pembuatan drone berukuran sedang, kami juga dapat menyebutkan drone Corsar, yang dapat membawa senjata. Mereka ditampilkan di parade militer dan di pameran ‘Jeremiah’.” (haninmazaya/arrahmah.com)