TEHERAN (Arrahmah.com) – Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) yang bertanggung jawab atas operasi militer Iran di luar negeri, semakin sering menggunakan drone sebagai sarana utama untuk melakukan serangan udara dan memasok kelompok proksi, ujar kelompok oposisi Iran pada Rabu (6/10/2021).
Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI) mengatakan bahwa drone itu diproduksi di delapan pabrik di Iran, terkadang menggunakan bahan-bahan yang diselundupkan dari luar negeri, dan kemudian dikirim ke negara-negara seperti Irak dan Suriah di mana mereka dirakit dan kemudian dikerahkan, lansir AFP.
NCRI, sayap politik Mujahidin Rakyat (MEK), yang dilarang di Iran, mengatakan temuannya didasarkan pada laporan dari jaringan pendukung yang diklaim MEK dipertahankan di dalam negeri.
Mereka menyediakan gambar yang diklaim sebagai pabrik produksi drone tetapi klaim belum bisa diverifikasi secara independen.
Pasukan Quds (IRGC), yang dipimpin oleh komandan Qassem Soleimani sampai pembunuhannya dalam serangan AS di Irak pada tahun 2020, dituduh oleh Barat memimpin operasi Iran di Irak, Suriah dan Yaman dan berusaha untuk menyerang sasaran-sasaran Barat.
NCRI mengatakan Pasukan Quds “terutama menggunakan berbagai kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk operasi terorisnya serta untuk memasok proksinya di wilayah tersebut.”
“Sampai batas tertentu, rezim berusaha untuk mengimbangi angkatan udara yang ketinggalan jaman dan bobrok dengan teknologi ini,” tambahnya.
Disebutkan bahwa untuk memproduksi drone tersebut, Iran telah menyelundupkan beberapa bagian utama, seperti mesin dan komponen elektronik dari Cina serta bahan baku dari Turki dan Korea Selatan.
Dikatakan sekarang ada Komando UAV khusus di antara lima unit komando Angkatan Udara IRGC. Komando UAV memiliki beberapa kelompok yang ditempatkan di berbagai pangkalan di seluruh Iran.
Pasukan Quds membawa anggota milisi pro-Iran di luar negeri ke Iran untuk pelatihan penggunaan drone. Peralatan dikirim ke luar Iran melalui udara melalui Bandara Mehrabad di Teheran, melalui darat yang disembunyikan di truk dan, dalam kasus Yaman, melalui laut, katanya.
Dikatakan dalam konflik Suriah, di mana Iran telah melakukan intervensi untuk mendukung rezim Bashar Asad, IRGC telah “secara konsisten” menggunakan drone untuk mengidentifikasi dan menyerang pasukan oposisi Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)