HAIFA (Arrahmah.id) – Sedikitnya 70 tentara tewas dan terluka, dalam serangan pesawat tak berawak Hizbullah di Haifa di ‘Israel’ utara, menurut Radio Angkatan Darat ‘Israel’ pada Ahad (13/10/2024). Namun, jumlah pasti korban tewas dan luka-luka tidak jelas karena penyensoran ketat ‘Israel’ terhadap pelaporan serangan ini.
Harian Israel Hayom juga melaporkan bahwa sejumlah besar tentara ‘Israel’ terluka akibat ledakan pesawat tak berawak di kota Binyamina, Haifa ini.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Hizbullah Lebanon mengonfirmasi bahwa mereka meluncurkan segerombolan pesawat tak berawak ke sebuah kamp pelatihan Brigade Golani di Binyamina, selatan Haifa dan menghantam ruang makan di pangkalan militer ‘Israel’ tersebut.
⚡️The final dinner.
More than 70 dead and wounded.
The Israeli soldiers injured and dead due to Hezbollah’s drone that targeted the dinning area in the Golani Brigade base south of Haifa have been distributed across seven hospitals; Rabam, Beilinson, Sheba, Hillel Yaffe,… pic.twitter.com/Rf2MUcGXm4
— Suppressed News. (@SuppressedNws) October 13, 2024
Radio Angkatan Darat ‘Israel’ mengatakan bahwa tentara telah membuka penyelidikan atas kegagalan mengaktifkan sirene ketika pesawat tak berawak tersebut memasuki ‘Israel’ utara.
Menurut harian Israel Hayom, penduduk Haifa dan daerah sekitarnya, termasuk pemukiman Kiryat, mendengar ledakan tanpa mengaktifkan sirene.
Tonight, Hezbollah carried out a brilliant drone operation in Haifa.
They targeted Golani Brigade accurately by Iran-made drones and Iron Dome could not intercep them because it was neutralized by a cyber attack during the Iranian missile attack.
Casualties is very high. 🇱🇧💪 pic.twitter.com/RSbZLV1P1C— Abshar Tasnim (@Abshar_Tasnim2) October 13, 2024
Hal ini terjadi setelah ‘Israel’ melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 1.437 orang, melukai lebih dari 4.123 lainnya, dan membuat lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.
Kampanye udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara ‘Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangannya di Jalur Gaza, di mana ‘Israel’ telah menewaskan lebih dari 42.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas tahun lalu.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan gencar ‘Israel’ terhadap Gaza dan Lebanon, ‘Israel’ memperluas konflik pada 1 Oktober dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan. (zarahamala/arrahmah.id)