ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Setelah serangan pesawat tak berawak AS di Hangu distrik Khyber Pakhtunkhwa ( K- P ) yang menewaskan lima orang Kamis pagi, Departemen Luar Negeri ( MoFA ) mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis mengutuk serangan tersebut.
“Pemerintah mengutuk keras serangan pesawat tak berawak AS. Serangan ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan Pakistan dan integritas teritorial,” katanya, sebagaimana dirilis oleh The Express Tribune (21/11/2013).
Pihak Departemen Luar Negeri mengatakan sudah ada kesepatakan bahwa serangan harus berakhir. Perdana Menteri Nawaz Sharif telah mengangkat masalah ini dengan Presiden Obama selama kunjungannya ke Amerika.
“Serangan tersebut juga menjadi preseden yang berbahaya dalam hubungan antar negara,” tegas pemerintah dalam siaran pers. Dan menambahkan bahwa serangan pesawat tak berawak kontra – produktif karena ” Mengharuskan hilangnya nyawa warga sipil tak berdosa dan memiliki dampak buruk terhadap hak asasi manusia dan kemanusiaan.”
‘Kebijakan Ganda’
Sebelumnya pada Kamis (21/11) Ketua Pakistan Tehreek-e- Insaf, Imran Khan, meletakkan tanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak kepada Perdana Menteri Nawaz Sharif saat konferensi pers di Islamabad, Express News melaporkan.
Imran mempertanyakan mengapa Nawaz belum membuat pernyataan tentang serangan pesawat tak berawak yang baru saja terjadi, dan mengatakan bahwa sebagai pemimpin negara seharusnya ia menjadi orang pertama yang berbicara mengenai hal ini.
Dia juga mengatakan kepada Nawaz untuk tidak ” bermain di kedua sisi gawang” dan seharusnya dia berhenti memainkan” kebijakan ganda ” nya antara AS dan Pakistan.
Jaringan Haqqani
Sebuah pesawat tak berawak menembakkan empat rudal ke sebuah madrasah di Hangu, menewaskan lima orang dan melukai tiga orang lainnya pada Kamis pagi. Express News melaporkan bahwa rudal ditembakkan ke Madrasah Islami Darul Uloom Muktaba di daerah Tal Hangu.
Pejabat keamanan setempat mengidentifikasi dua orang yang meninggal sebagai Mufti Ahmad Jan, pemimpin spiritual jaringan Haqqani dan Mufti Hameedullah, yang juga merupakan anggota jaringan.
Beberapa sumber senior Haqqani telah mengkonfirmasi kematian Jan itu. (ameera/arrahmah.com)