MOGADISHU (Arrahmah.com) – Serangan pengecut drone AS telah memukul sebuah mobil yang diklaim membawa anggota senior Mujahidin Asy-Syabaab di Somalia selatan.
Pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AP bahwa ada serangan drone yang menargetkan Somalia pada Senin (28/10/2013) namun tidak memberikan rincian lain.
Laporan Al Jazeera mengatakan, seorang anggota Asy-Syabaab yang mengidentifikasikan namanya sebagai Abu Mohamed mengatakan salah satu dari korban tewas adalah seorang petinggi Asy-Syabaab sekaligus ahli bahan peledak yang dikenal sebagai Anta.
Dia mengatakan pesawat tak berawak AS menghantam sebuah mobil di wilayah Juba tengah. Tidak jelas bagaimana Abu Mohamed tahu bahwa itu serangan pesawat tak berawak, ia hanya mengatakan bahwa tidak ada helikopter yang terlihat di sana.
Empat saksi mata yang berada di lokasi kejadian membenarkan serangan tersebut dan mengatakan bahwa kedua korban adalah pejuang Asy-Syabaab, lansir al Jazeera.
“Itu terjadi setelah sholat dzuhur, sekitar pukul 1.30 dan 2.00 ketika saya mendengar ledakan keras. Hanya satu ledakan,” ujar seorang saksi dari Jilib kepada Al Jazeera.
“Saya datang ke lokasi kejadian sesaat setelah itu. Aku melihat dua mayat. Kemudian pejuang Asy-Syabaab datang ke tempat kejadian dan mengambil jenazah dari kendaraan Suzuki. Itu adalah serangan pesawat tak berawak.”
Somalia dalam fokus AS
Seorang pejabat intelijen boneka Somalia di Mogadishu mengatakan, serangan itu dilancarkan ketika anggota Asy-Syabaab pergi untuk menjadi penengah dalam sengketa klan. Pejabat tersebut tidak ingin disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk memberikan informasi ke media.
Awal bulan ini, Navy SEAL AS menyerbu sebuah kota Somalia di pesisir dalam upaya penculikan anggota Asy-Syabaab. Dalam operasi ini, AS mengalami kegagalan telak dan melarikan diri setelah beberapa tentaranya tewas dalam perlawanan sengit oleh Mujahidin Asy-Syabaab.
Meskipun secara resmi AS tidak mengirimkan tentaranya ke Somalia, namun operasi militer mereka telah dilancarkan dalam beberapa tahun terakhir untuk menargetkan Mujahidin Asy-Syabaab. (haninmazaya/arrahmah.com)