BANNU (Arrahmah.id) — Pasukan khusus Pakistan menyerbu penjara khusus terorisme untuk membebaskan beberapa petugas keamanan yang disandera oleh 35 anggota kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP) yang ditahan di sana, kata sejumlah pejabat keamanan.
Dilansir VOA (20/12/2022), operasi itu terjadi setelah para tahanan, yang ditahan selama bertahun-tahun di pusat kontraterorisme di Bannu, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, berhasil merebut kendali penjara dari para penjaga pada hari Ahad (19/12) dan membunuh beberapa di antaranya.
Pejabat Pakistan mencoba untuk bernegosiasi dengan militan TTP tetapi setelah lebih dari 40 jam upaya itu gagal. Pasukan khusus kemudian dikerahkan ke daerah itu untuk menyerbu kompleks tersebut, kata sejumlah pejabat keamanan dan intelijen tanpa merinci lebih jauh.
Pada Selasa sore (20/12), asap hitam tebal mengepul ke langit dari dalam kompleks itu, setelah terdengar dua ledakan. Tembakan sesekali bergema di area tersebut, kata para pejabat.
Belum jelas apa yang terjadi pada para sandera atau militan TTP. Tidak ada juru bicara militer atau pemerintah yang segera tersedia untuk dimintai keterangan.
Sebelumnya, para pejabat mengatakan ada sekitar 35 militan TTP yang terlibat dalam pengambilalihan kendali pusat tersebut. Para penyandera menuntut jalan yang aman ke bekas kubu kelompok militan itu.
Pengambilalihan pusat itu pada hari Ahad merupakan cerminan dari ketidakmampuan pemerintah untuk melakukan kontrol atas wilayah terpencil di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan. (hanoum/arrahmah.id)