Nama lengkapnya adalah Sayyid Imam bin Abdul Aziz Imam Asy Syarif. Bisa juga dipanggil dengan sebutan Dr Fadhel, namun lebih populer dengan nama Syaikh Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz. Lahir pada Agustus 1950 di kota Bani Suwaif, Mesir Selatan. Menuntut ilmu dan menghafal Al Qur`an sejak kecil serta mulai menulis buku sejak awal usia mudanya.
Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kairo tahun 1974 M dengan meraih predikat Mumtaz (cum laude). Setelah lulus ia sempat bekerja sebagai Wakil Kepala Bagian Operasi pada Jurusan Spesialis Mata di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo.
Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz mulai menjadi buron pemerintahan Mesir pasca terbunuhnya Anwar Sadat pada tahun 1981 M, namun ia berhasil meloloskan diri keluar dari Mesir. Kemudian Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz bekerja sebagai direktur sebuah rumah sakit milik Bulan Sabit Merah Kuwait di Kota Peshawaar, Pakistan. Dengan dibantu oleh Dr Aiman Azh Zhawahiri. Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz menikah dengan seorang wanita Palestina dan dikarunia empat orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Di Pakistan itulah Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz sempat meraih gelar doktor dibidang bedah disalah satu universitas di sana.
Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz kemudian meninggalkan Pakistan dalam rangka menghindari kejaran pihak intelijen. Pada saat bersamaan terjadi penangkapan terhadap orang-orang Aron di daerah Peshawar pada tahun 1993 M. Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz kemudian menuju Sudan.
Beliau sempat tinggal di Yaman pada saat akhir perang saudara antara Yaman Utara dengan Yaman Selatan dan kemudian bekerja di Rumah Sakit Ats Tsaurah Al `Aamm di Kota Ib sebelah selatan Ibukota Shan`a, sebagai sukarelawan. Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz sempat menikahi seorang wanita dari daerah tesebut, dan kemudian dikaruniai satu orang anak perempuan. Selanjutnya Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz bekerja di sebuah Rumah Sakit Spesialis Daar Asy Syifaa.
Pada bulan April 1999 M, Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz divonis penjara seumur hidup dalam kasus “orang-orang yang kembali dari Albania”, padahal beliau sama sekali tidak pernah pergi ke sana. Setelah peristiwa 11 September 2001 M, pada tanggal 28 Oktober 2001 M, beliau ditangkap oleh pemerintahan thoghut Yaman. Selanjutnya beliau dipenjara di rumah tahanan poliyik yang berada di Shan`a selama 2 tahun 5 bulan.
Terakhir Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz di ekstradisi ke Mesir yaitu pada tanggal 28 februari 2004 M, oleh pemerintah Mesir. Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz dan sejumlah kawan seperjuangannya dipenjara dan ada pula yang divonis hukuman mati.
Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz memiliki sejumlah karya tulis di antaranya:
- Faidhul Karimil Mannaan min Ahammi Furuudhul A`yaan Mendukung [kontradiksi] antara Tauhid dengan Jihad Sebagai Prioritas Yang Paling Penting)
- Al Jaami’ fie Tholabil ‘Ilmisy Syariif Kelengkapan dalam Menuntut Ilmu Syar`ie)
- Al ‘Umdah fie I’daadil ‘Uddah Bekal dalam Mempersiapkan Kemampuan)
- Da’watut Tauhid Da`wah Tauhid)
- Al Hujjah fie Ahkami Millatil Islamiyyah Hujah dan Kedudukannya dalam Hukum Islam)
- Hadzaa Bayaan Lin Naas: Al Irhaabu minal Islaam Penjelasan Bahwa Teror adalah Bagian dari Islam)
Nama lengkapnya adalah Sayyid Imam bin Abdul Aziz Imam Asy Syarif. Bisa juga dipanggil dengan sebutan Dr Fadhel, namun lebih populer dengan nama Syaikh Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz. Lahir pada Agustus 1950 di kota Bani Suwaif, Mesir Selatan. Menuntut ilmu dan menghafal Al Qur`an sejak kecil serta mulai menulis buku sejak awal usia mudanya.
Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kairo tahun 1974 M dengan meraih predikat Mumtaz (cum laude). Setelah lulus ia sempat bekerja sebagai Wakil Kepala Bagian Operasi pada Jurusan Spesialis Mata di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo.
Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz mulai menjadi buron pemerintahan Mesir pasca terbunuhnya Anwar Sadat pada tahun 1981 M, namun ia berhasil meloloskan diri keluar dari Mesir. Kemudian Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz bekerja sebagai direktur sebuah rumah sakit milik Bulan Sabit Merah Kuwait di Kota Peshawaar, Pakistan. Dengan dibantu oleh Dr Aiman Azh Zhawahiri. Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz menikah dengan seorang wanita Palestina dan dikarunia empat orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Di Pakistan itulah Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz sempat meraih gelar doktor dibidang bedah disalah satu universitas di sana.
Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz kemudian meninggalkan Pakistan dalam rangka menghindari kejaran pihak intelijen. Pada saat bersamaan terjadi penangkapan terhadap orang-orang Aron di daerah Peshawar pada tahun 1993 M. Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz kemudian menuju Sudan.
Beliau sempat tinggal di Yaman pada saat akhir perang saudara antara Yaman Utara dengan Yaman Selatan dan kemudian bekerja di Rumah Sakit Ats Tsaurah Al `Aamm di Kota Ib sebelah selatan Ibukota Shan`a, sebagai sukarelawan. Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz sempat menikahi seorang wanita dari daerah tesebut, dan kemudian dikaruniai satu orang anak perempuan. Selanjutnya Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz bekerja di sebuah Rumah Sakit Spesialis Daar Asy Syifaa.
Pada bulan April 1999 M, Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz divonis penjara seumur hidup dalam kasus “orang-orang yang kembali dari Albania”, padahal beliau sama sekali tidak pernah pergi ke sana. Setelah peristiwa 11 September 2001 M, pada tanggal 28 Oktober 2001 M, beliau ditangkap oleh pemerintahan thoghut Yaman. Selanjutnya beliau dipenjara di rumah tahanan poliyik yang berada di Shan`a selama 2 tahun 5 bulan.
Terakhir Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz di ekstradisi ke Mesir yaitu pada tanggal 28 februari 2004 M, oleh pemerintah Mesir. Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz dan sejumlah kawan seperjuangannya dipenjara dan ada pula yang divonis hukuman mati.
Dr Abdul Qodir bin Abdul Aziz memiliki sejumlah karya tulis di antaranya:
- Faidhul Karimil Mannaan min Ahammi Furuudhul A`yaan Mendukung [kontradiksi] antara Tauhid dengan Jihad Sebagai Prioritas Yang Paling Penting)
- Al Jaami’ fie Tholabil ‘Ilmisy Syariif Kelengkapan dalam Menuntut Ilmu Syar`ie)
- Al ‘Umdah fie I’daadil ‘Uddah Bekal dalam Mempersiapkan Kemampuan)
- Da’watut Tauhid Da`wah Tauhid)
- Al Hujjah fie Ahkami Millatil Islamiyyah Hujah dan Kedudukannya dalam Hukum Islam)
- Hadzaa Bayaan Lin Naas: Al Irhaabu minal Islaam Penjelasan Bahwa Teror adalah Bagian dari Islam)