JAKARTA (Arrahmah.com) – Ulah DPR yang ngotot kunjungan kerja ke mancanegara tak hanya menuai kritik, tapi juga menjadi bahan sindiran dan tertawaan. Setidaknya hal itu dialami rombongan Komisi VIII DPR pimpinan Abdul Kadir Karding yang terbang ke Australia pada 27 April-2 Mei 2011.
Sebuah rekaman video sesi tanya jawab dalam pertemuan para wakil rakyat dari Komisi VIII DPR dengan sejumlah pelajar, mahasiswa, dan warga negara Indonesia (WNI) di Konsulat Jenderal RI di Melbourne pada Sabtu 30 April malam waktu setempat diunggah di situs Youtube.
Dalam video tersebut tergambar kebingungan para anggota Panitia Kerja (Panja) RUU Fakir Miskin Komisi VIII DPR saat ditanya alamat e-mail mereka. Adegan kebingungan itulah yang memancing gelak tawa hadirin.
Dalam rekaman terdengar terdengar beberapa kali hadirin tertawa mendengar jawaban anggota Dewan.Terlebih, para wakil rakyat dan pembawa acara menyebutkan e-mail resmi Komisi VIII dengan penyedia layanan e-mail gratis yakni [email protected], bukan dengan .go.id seperti lazim digunakan lembaga negara lainnya di Indonesia.
Jawaban tersebut sengaja diulang-ulang oleh si pembuat video dan diselipkan pertanyaan “what?” sesudahnya untuk mengesankan ketidakyakinannya alamat resmi Parlemen di Indonesia diakhiri dengan .com.
Mengenai penulisan alamat e-mail pun para wakil rakyat tidak memberi jawaban pasti apakah angkanya dengan angka Romawi seperti di atas, angka 8 biasa (komisi8@yahoo. com) atau dikombinasikan dengan tanda strip, titik, maupun garis bawah.
Video berjudul “Email Resmi Komisi 8 DPR RI” ini diunggah oleh pemilik akun ppiaLATROBE dan putracelebes01 dengan durasi 1 menit 27 detik. Hingga tadi malam, video tersebut sudah diklik 13.974 kali.
Sementara itu, dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Australia menyampaikan evaluasi atas kunjungan kerja para wakil rakyat di Australia yang dilaksanakan pada 27 April-2 Mei 2011 dengan biaya lebih dari Rp811 juta tersebut. Dalam evaluasi itu,PPI Australia antara lain menyatakan bahwa lawatan efektif para wakil rakyat hanya empat dari enam hari kunjungan.
Di tempat terpisah, Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding menyampaikan terima kasih atas evaluasi PPI Australia terkait kunjungan kerja Panja RUU Fakir Miskin beberapa waktu lalu.
Namun, dia menekankan ada beberapa hal yang harus diluruskan dalam evaluasi itu karena tidak sesuai kenyataan. “Koordinasi kami dengan pihak Australia sudah sangat rapi. Jadwal bahkan sudah disusun sebelumnya setelah kami lebih dulu bertemu Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty di Jakarta,” tandas Karding.
Dia juga menyatakan, kunjungan panja ke enam institusi di Negeri Kanguru relevan dengan penyusunan RUU Fakir Miskin karena semuanya bergiat di bidang kebijakan sosial, penanganan fakir miskin, dan penyelenggara sistem jaringan sosial.
Lantas, apakah alamat email resmi Komisi 8 DPR? Karding meminta persoalan yang membuat heboh dunia maya di Twitter dan Youtubetersebut tidak terus dibesar-besarkan. Apalagi,saat ini komisinya sudah membuat e-mail sementara untuk menampung aspirasi masyarakat.
“E-mail resmi Komisi VIII DPR sementara menggunakan set_komisi8 @dpr.go.id,” sebutnya.
Sungguh lucu para pemimpin kita bukan? (rasularasy/arrahmah.com)