Pagi ini, Departemen Luar Negeri AS menyatakan JAT asal Indonesia pimpinan Ustad Abu Bakar Ba’asyir sebagai organisasi teroris. Departemen Keuangan AS juga memasukkan tiga pimpinan JAT dalam daftar hitam sehingga akses keuangan internasional kepada mereka diputus. Salah satu pimpinan JAT yang masuk daftar hitam adalah Abdul Rosyid Ridho Ba’asyir, putra Abu Bakar Ba’asyir.
“Kalau AS menuding JAT teroris, buktikan dulu dengan data. Harus hati-hati mengeluarkan statement seperti itu,” kata Hasanuddin , Jumat (24/2).
Seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Departemen Luar Negeri AS menuduh JAT bertanggung jawab atas sejumlah serangan terkoordinasi terhadap warga sipil yang tidak bersalah, polisi, dan personel militer di Indonesia. Mereka juga menuduh JAT memperoleh senjata dengan merampok bank dan melancarkan berbagai kegiatan ilegal.
Salah satu pengurus JAT, Ustadz Abdul Rahim Ba’asyir, juga meminta AS membuktikan tudingan mereka. “Dari dulu Amerika selalu mencari alasan untuk memukul gerakan aktivis yang ingin menegakkan Islam. Itu sudah biasa. Tapi bukti mereka apa?” kata dia.(bilal/vn/arrahmah.com)
Pagi ini, Departemen Luar Negeri AS menyatakan JAT asal Indonesia pimpinan Ustad Abu Bakar Ba’asyir sebagai organisasi teroris. Departemen Keuangan AS juga memasukkan tiga pimpinan JAT dalam daftar hitam sehingga akses keuangan internasional kepada mereka diputus. Salah satu pimpinan JAT yang masuk daftar hitam adalah Abdul Rosyid Ridho Ba’asyir, putra Abu Bakar Ba’asyir.
“Kalau AS menuding JAT teroris, buktikan dulu dengan data. Harus hati-hati mengeluarkan statement seperti itu,” kata Hasanuddin , Jumat (24/2).
Seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Departemen Luar Negeri AS menuduh JAT bertanggung jawab atas sejumlah serangan terkoordinasi terhadap warga sipil yang tidak bersalah, polisi, dan personel militer di Indonesia. Mereka juga menuduh JAT memperoleh senjata dengan merampok bank dan melancarkan berbagai kegiatan ilegal.
Salah satu pengurus JAT, Ustadz Abdul Rahim Ba’asyir, juga meminta AS membuktikan tudingan mereka. “Dari dulu Amerika selalu mencari alasan untuk memukul gerakan aktivis yang ingin menegakkan Islam. Itu sudah biasa. Tapi bukti mereka apa?” kata dia.(bilal/vn/arrahmah.com)