JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota DPP HTI Heru Binowo, mengatakan kepada arrahmah.com Jum’at (16/8/2013) bahwa sesungguhnya kejadian pembantaian umat Islam di Mesir sudah dapat diprediksi.
“Peristiwa pembantaian oleh rezim militer Mesir setelah kudeta terhadap Mursi 30 Juni itu sudah bisa diperkirakan. Karena sejak awal As Sisi menunjukkan sikap kerasnya, agar dia tidak dikucilkan oleh Amerika Serikat. Tidak dikucilkan oleh dunia Internasional,” ujar Heru.
Lebih jauh Heru mengatakan bahwa pembantaian junta militer Mesir terhadap Muslim adalah untuk kepentingan demokrasi. “Seolah olah As Sisi melakukannya untuk kepentingan demokrasi.”
Alasan Sisi membantai kaum Muslimin adalah untuk menyelamatkan posisi dia, kekusaaan dia sekligus dukungan terhadap pihak yang ada di belakang mereka yakni Amerika Serikat. Hal ini dikecam oleh HTI karena bertentengan dengan Islam.
Sikap HTI pertama, mengecam dengan keras tindakan junta militer Mesir dan kaum Muslimin Indonesia menolak tindakan keras mereka.
Kedua, terus memberikan penyadaran kepada seluruh kaum Muslimin bahwa pembantaian ini terjadi semata-mata karena semua pihak ingin mempertahankan sistem demokrasi.
“Kita harus menyingkirkan sistem demokrasi dari kehidupan bernegara kita. Penggantinya dengan khilafah tentunya,” tegas Heru.
Adapun perihal sikap pemerintah RI atas insiden berdarah di hari Rabu lalu adalah harus lebih tegas. “Bukan hanya berkomenter tapi harus memberikan tekanan politik. Misalnya dengan menarik Dubesnya dari Mesir, ” pungkas Heru.
(azmuttaqin/arrahmah.com)