YOGYAKARTA (Arrahmah.id) – Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid menyebut Ahmad Munasir Rifai Pratama, dosen informatika yang sempat dinyatakan hilang kontak sepulang dari Norwegia pada 12 Februari 2023 lalu masih belum kembali ke kampus sampai hari ini, Jumat (4/8).
“Iya (belum kembali),” kata Fathul di UGM, Sleman, Jumat.
Bahkan, menurut Fathul, Ahmad sampai detik ini juga tak memberikan kabar sejak yang bersangkutan ditemukan berada di Boston, AS, Februari 2023 lalu.
“Enggak ada update,” ujar Fathul.
Sementara untuk mata kuliah yang diampu Ahmad sudah dialihkan ke dosen lain, kampus kini juga sedang mengurus status kepegawaiannya mengingat sudah berbulan-bulan lamanya ia meninggalkan kewajibannya dengan tidak mengajar di kampus.
Nasib kepegawaian Ahmad akan diputuskan bersama jajaran senat sesuai regulasi internal. Fathul belum bersedia membocorkan terkait itu.
“Sementara terakhir kemarin kita bawa (ke senat). Senat ada pertimbangan lain kita tunda, kita tunggu nanti senat seperti apa. Karena senat belum memutuskan kami tidak berani membocorkan nanti dikira melangkahi kewenangan,” tuturnya.
Menurut Fathul, pihaknya menyayangkan sikap dari Ahmad ini. Padahal, UII juga sudah memberikan waktu kepada yang bersangkutan untuk bisa kembali ke kampus.
“Nah semuanya kan menyayangkan. Cuma kan kita tidak bisa memaksa orang, kemudian menghargai hak setiap orang. Termasuk juga harus menyelamatkan bukan menyelamatkan, organisasi mahasiswa itu lebih penting,” pungkasnya.
Ahmad Munasir Rifai Pratama, dosen informatika, dosen informatika UII dilaporkan hilang selepas mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia bersama delegasi UII beranggotakan empat orang, termasuk Rektor UII Fathul Wahid.
Pada 12 Februari, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo setelah sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari 2023. Para anggota tim berjumpa terakhir dengan Ahmad di Norwegia tanggal 12 Februari, kecuali Fathul pada malam sebelum kepulangan mereka.
Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan Ahmad adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda.
Ahmad yang sendirian dalam penerbangannya tidak membagikan detail informasi penerbangannya ke kolega UII maupun istri.
Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul. Pesan itu berbunyi ‘menunggu boarding’. Setelahnya, upaya mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring dilakukan dan belum satu pun yang direspons oleh Ahmad.
Sementara jejak digital memastikan Ahmad telah berada di Istanbul, Turki pada 12 Februari 2023, United States Customs and Border Protection (US CBP) memastikan yang bersangkutan telah masuk ke Boston, AS.
Konsulat Jenderal New York, Jumat (24/2) sudah bertemu langsung dengan Ahmad. Kementerian Luar Negeri RI memastikan Ahmad dalam keadaan aman.
Ahmad, dalam pesan email kepada UII menjelaskan bahwa dirinya sengaja mengubah rute perjalanan ke Boston, AS karena kondisi kesehatannya.
(ameera/arrahmah.id)