JAKARTA (Arrahmah.com) – “I can tolerate homosexualism, I can tolerate lesbianism, but I can’t tolerate plagiarism.” Ucapan itu dikatakan salah seorang dosen Sastra di UI. Dengan entengnya, ia mengatakan menjiplak sebuah karya lebih berbahaya dari homoseksualisme. Lantas sejak kapan kampus penghasil aktifis dakwah kampus itu berada dalam bayang-bayang liberalisme?
Menurut Ustadz Abdi Kurnia, selaku Dosen Mata Kuliah Agama Islam di UI mengatakan bahwa sejarah liberalisme di UI telah berjalan cukup lama. Setidaknya hal itu dapat dilacak saat keran kerjasama antara UI dengan IAIN (kini UIN, red) dibuka pada tahun 1993.
“Pada waktu itu terjadi kerjasama untuk peningkatan mutu dosen agama. Mulailah secara perlahan nama-nama seperti Mulyadi Kartanegara, Yunasril Ali, Kautsar Azhari Noer, dan Komaruddin Hidayat berdatangan ke UI,” terangnya kepada Eramuslim.com, Selasa 15/11.
Selanjutnya kerjasama tersebut juga menjalar pada level mahasiswa. Interaksi kuat antara mahasiswa IAIN dengan UI ditengarai membawa warna liberalisme di UI. Tokoh-tokoh Liberal seperti Dawam Rahardjo pun kemudian diundang untuk menjadi pembicara dalam diskusi mahasiswa. Bibit-bibit itu terus berlangsung di tahun 1993.
Pada tahun 1996 dinamika pemikiran liberal di UI kian menghawatirkan. Hal ini ditandai dengan berdirinya kelompok kajian yang menamakan diri Forum Ilmiah Kajian Islam (FIKI).
Menurut Ustadz Abdi Kurnia yang juga adalah mahasiswa UI era 90-an berdirinya FIKI tidak lepas dari resistensi atau kritik terhadap gerakan tarbiyah yang kala itu massif di UI. FIKI seakan menjadi lawan tanding dari aktivitas dakwah kampus untuk mengIslamkan UI.
Akan tetapi, umur kelompok kajian ini tidaklah panjang, “Tahun 2001 FIKI hilang dengan sendirinya seiring dengan lulusnya para aktifis FIKI,” tandas Sekretraris Keluarga Alumni Mesjid UI itu.
Meski ditinggal para seniornya, geliat liberalisme di UI bukan berarti berhenti. Nuansa liberal semakin menjadi-jadi ketika nama-nama seperti Zainun Kamal (UIN), Luthfi Asy Syaukanie (Paramadina), dan Ulil Abshar Abdalla (JIL) mengajar di Jurusan Filsafat UI. (eramuslim/arrahmah.com)