WASHINGTON DC (Arrahmah.com) – Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa tersangka pelaku teror di Paris akan berbicara jika dilakuan dengan penyiksaan.
“Jika dia sudah bicara, Belgia mungkin tidak akan diserang. Semua orang ini mati dan terluka karena dia mungkin sudah tahu tentang hal itu,” kata Trump.
Ledakan bom menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai sekitar 230 orang dalam serangan di sebuah bandara dan stasiun metero pada Selasa (22/3/2016) di ibukota Belgia, Brussels.
Trump menyatakan bahwa dia akan membenarkan bentuk penyiksaan terhadap tersangka teroris jika dia berhasil menjadi presiden.
“Kita harus mengubah hukum kita dan kita harus mampu melawan dengan cara yang sama,” kata Trump.
Sementara itu, Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengaitkan Abdeslam dan serangan teror yang terjadi pada selasa kemarin.
Trump berpendapat bahwa Abdeslam bukan hanya tahu soal rencana serangan itu, melainkan serangan itu juga seperti aksi pembalasan atas penangkapan Abdeslam.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi tidak mengatakan bahwa itu adalah bentuk balas dendam atas tertangkapnya Abdeslam sehari sebelumnya. (fath/arrahmah.com)