JAKARTA (Arrahmah.com) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir menyentuh harga 15.000. Pekan lalu, dolar AS berakhir di kisaran Rp 14.400.
Menanggapi hal ini, Ketua BPP HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bidang Ekonomi, Muhamad Idrus menghimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera memberikan solusi.
“Para analis perbankan memprediksi dolar AS akan jatuh pada angka Rp 14.600. Antisipasi kemungkinan terburuk pekan depan, yaitu tembus Rp 15.000. Kami mengimbau dengan segera agar presiden bertindak,” kata Idrus dalam keterangan tertulis, Senin (9/7/2018), lansir Detik.com.
Dia menilai, jika dolar AS menembus Rp 15.000, maka perekonomian Indonesia semakin terpuruk karena industri Indonesia banyak tergantung bahan baku impor.
“Semoga hal ini tidak terjadi, nilai tukar bisa kembali menguat. Industri kita didominasi Foot Loose Industry yang mengandalkan bahan baku impor. Kalau nilai tukar terus melemah, industri kita akan kolaps,” ungkapnya.
Idrus pun mengimbau agar masyarakat tidak memborong dolar dan memiliki kepedulian terhadap kondisi perekonomian Indonesia.
“Peran serta masyarakat khususnya kalangan elite diharapkan agar melakukan aksi nyata keprihatinan atas kondisi ekonomi kita. Dan jangan sampai sebaliknya, (yaitu) memborong dolar,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)