DAMASKUS (Arrahmah.com) – Foto militan dari “Slavia Corps” yang berperang di sisi rezim Assad, telah disebarkan di jaringan sosial. Beberapa sumber mengklaim bahwa pasukan purnawirawan dan pasukan khusus, anggota pasukan polisi khusus yang diberhentikan, polisi anti-huru hara dan gerombolan keamanan Rusia lainnya, diduga termasuk dalam “Slavia Corps”, lapor Kavkaz Center (15/11/2013).
Sementara itu, harian Fontanka melakukan investigasi sendiri atas dugaan keterlibatan tentara bayaran Rusia dalam perang Suriah setelah dipublikasikan di situs Kavkaz Center.
Situs KC merupakan yang pertama melaporkan informasi mengenai keterlibatan tentara bayaran Rusia dalam perang Suriah, mereka mendukung rezim kafir Assad. Setelah beberapa hari informasi tersebut diterbitkan, beberapa media Rusia baru mulai menulis tentang hal tersebut. Sejauh ini beberapa media mainstream masih tetap diam.
Fontanka mewawancarai sekelompok tentara bayaran Rusia yang berbagi informasi mengenai partisipasi mereka dalam perang di Suriah.
“Lapangan besar antara Latakia dan Tartous dikelilingi oleh kawat berduri. Suriah memiliki tentara cadangan di sana, dan juga ada batalion kami. Sebelumnya, itu adalah trek balap. Kami bertempat di bekas kandang. Pada bulan Oktober, terdapat 276 orang dari ‘Slavia Corps’ yang dibagi menjadi dua kelompok. Seperti kata komandan kami, jumlah orang dari Corps yang dikirim ke Suriah diperkirakan mencapai 2.000,” ujar seorang sumber yang diwawancarai Fontanka.
Selain senapan AK, batalikon menerima senapan mesin, peluncur granat, senjata anti-aircraft model 1939, mortar model 1943 dan empat tank T-72, tulis harian tersebut.
Kelompok ini mengklaim mengalami kesuksesan karena menurut mereka hanya ada total enam orang terluka selama mereka beroperasi di Suriah. Semua korban luka telah dibawa dari medan perang dan semua kembali ke rumah.
“Sebuah badai pasir menyelamatkan kami, menutupi kami, yang memungkinkan kami untuk bergerak. Itu adalah badai pasir yang tepat, kami tidak bisa melihat apa-apa namun berkat itu, kami masih hidup,” lanjut sumber mengatakan.
Publikasi oleh Kavkaz Center mengenai tentara bayaran Rusia yang berpartisipasi dalam perang Suriah jelas menarik perhatian FSB. Dilihat dari kerahasiaan aktivitas tentara bayaran dari “Slavia Corps” dan upaya FSB untuk mengecilkan tingkat keterlibatan militer Rusia dalam perang Suriah, informasi ini datang sebagai kejutan bagi intelijen Rusia dan jelas tidak dimiliki begitu saja oleh mitra Barat Rusia. (haninmazaya/arrahmah.com)