LONDON (Arrahmah.com) – Dua surat kabar internasional mengatakan dokumen yang diberikan oleh mantan kontraktor NSA, Edward Snowden menimbulkan pertanyaan tentang apakah intelijen Inggris memainkan perang dalam serangan pengecut drone AS di Yaman pada tahun 2012.
The Guardian dan The New York Times menulis pada Rabu (24/6/2015) bahwa dokumen mengindikasikan intelijen Inggris mungkin telah memberikan informasi yang berguna untuk badan Amerika sebelum melancarkan serangan pesawat tak berawak, yang berlangsung di luar zona perang, seperti dilansir Associated Press.
Dokumen menunjukkan kerjasama yang sangat erat antara NSA dan rekan Inggris-nya, Markas Komunikasi Pemerintah yang lebih dikenal dengan GCHQ, dalam hal program drone yang kontroversial.
Para pejabat Inggris menolak untuk mengomentari laporan tersebut atau memberikan rincian tentang keterlibatan dalam program pesawat tak berawak AS yang telah digunakan untuk menargetkan Mujahidin di Yaman dan negeri kaum Muslim lainnya. Tak sedikit warga sipil menjadi korban dalam serangan pengecut tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)