(Arrahmah.com) – Tanzhim Al-Qaeda merencanakan untuk melakukan operasi serangan di Rusia, termasuk meledakkan sebuah pipa gas dan menyerang Kedutaan Besar AS di Moskow, menurut dokumen rahasia yang diperoleh setelah serangan 2011 di kompleks Syaikh Usamah bin Ladin Rahimahullah di Pakistan, Rabu (25/2/2015).
Dokumen tersebut diungkapkan pada sidang warga Pakistan Abid Naseer di New York, yang menjadi tersangka perencana serangan Al-Qaeda di Barat.
Di antara dokumen itu adalah mengenai saling bertukar suratnya antara Syaikh Usamah bin Ladin dan Mujahidin lainnya. Beberapa pesan menyatakan bahwa Al-Qaeda berencana mengirim tim ke Rusia untuk melakukan operasi serangan, termasuk meledakkan sebuah pipa gas dan menyerang Kedutaan Besar AS di Moskow. Serangan tersebut juga direncanakan di negara-negara lain, termasuk beberapa target di Inggris, lansir Muqawamah Media.
Naseer (28) telah diekstradisi dari Inggris ke Amerika Serikat pada tahun 2013. Ia mengaku tidak bersalah memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan terlibat dalam mempersiapkan serangan “teroris”.
Naseer datang ke Inggris dengan visa pelajar dan pertama kali ditangkap pada tahun 2009 karena dicurigai merencanakan serangan di Manhattan. Ia diperintahkan untuk meninggalkan negara itu meskipun tidak ada bahan peledak yang ditemukan. Naseer ditangkap untuk kedua kalinya pada tahun 2010 atas permintaan salibis AS. Intelijen AS mencurigainya merencanakan serangan di metro New York.
Pengacara Naseer mencoba untuk mencegah ekstradisinya ke AS dengan alasan bahwa Amerika bisa mengekstradisi dia ke Pakistan. Pada bulan Desember 2012, Pengadilan HAM Eropa menolak permohonan Naseer itu, dan tetap mengekstradisinya ke AS.
(banan/arrahmah.com)