KAIRO (Arrahmah.id) – Seorang dokter terkenal Mesir dan mantan manajer pemasaran di Pfizer Middle East telah diinterogasi di hadapan jaksa keamanan negara, lebih dari seminggu setelah dia dilaporkan mengalami penjemputan paksa oleh pihak berwenang.
Pasukan keamanan menahan Dr Hany Soliman setelah dia secara terbuka mengkritik presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dalam unggahan yang dia terbitkan di halaman Facebook-nya, Jaringan Hak Asasi Manusia Mesir (ENHR) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu malam (5/4/2023).
Soliman saat ini ditahan di dalam penjara Abu Zaabal di ibu kota Mesir, Kairo.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang hasil interogasi atau dakwaan yang dihadapi Soliman.
Dalam unggahan 26 Maret berjudul “Kebenaran yang Menyakitkan”, Soliman berargumen, bahwa Sisi tidak akan pernah bisa meninggalkan kursi kepresidenan melalui pemilihan yang transparan dan menjadi “mantan presiden” atau “diadili atas [dugaan] kejahatannya.”
“Dia juga tidak akan membayangkan dirinya sebagai pengungsi yang tinggal bersama keluarganya di Arab Saudi seperti kasus mendiang presiden Tunisia Zein al-Abidine Ben Ali,” tulis Soliman dalam unggahan tersebut.
Sehari sebelumnya, di unggahan lain, Soliman mempertanyakan berapa banyak uang yang dimiliki Sisi dan anggota keluarganya, termasuk komentar singkat tentang kalung berlian mewah yang dikenakan putri Sisi baru-baru ini di pernikahan putri raja Yordania, yang memicu perdebatan di media sosial.
Rezim Sisi telah mengawasi tindakan keras terhadap lawan pemerintah sejak berkuasa dalam kudeta militer 2013.
Catatan hak asasi manusia Mesir secara teratur dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia yang memperkirakan ada sekitar 60.000 tahanan politik di negara itu, banyak yang menghadapi pelecehan, penyiksaan, dan penelantaran. (zarahamala/arrahmah.id)