Sebagaimana dilansir CNN (9/3/2016), sekitar 1000 orang pengungsi dari wilayah konflik di Timur Tengah dan Afrika, hidup serba kekurangan di tempat penampungan yang berlokasi di sebuah lapangan di Calais. Mereka berharap bisa menyeberang ke Inggris.
Organisasi Dokter Lintas Batas membangun kamp pengungsi dengan fasilitas lebih memadai, termasuk adanya toilet dan listrik.
Prihatin dengan kondisi tersebut, organisasi Dokter Lintas Batas membangun kamp pengungsi dengan fasilitas lebih memadai, termasuk adanya toilet dan listrik. Diberitakan sekitar 150 orang setuju untuk pindah ke kamp pengungsi di Grande-Synthe, dekat Dunkirk, dari Calais.
“Baru 150 orang yang setuju pindah, kami berharap ratusan lainnya akan mengikuti,” kata juru bicara Dokter Lintas Batas, Samuel Hanryon.
Dia melanjutkan, kamp pengungsi itu merupakan bagian dari upaya meningkatkan kondisi ribuan imigran yang masuk ke wilayah utara Prancis.
Grande-Synthe, tempat penampungan pengungsi bernilai 2,5 juta euro tersebut, menyediakan kamar yang bisa dihuni empat orang, akses toilet dan kamar mandi, dapur, serta listrik. (fath/arrahmah.com)