GAZA (Arrahmah.com) – Dalam menghadapi sembilan tahun konflik dan blokade, dokter di Gaza terus menunjukkan ketabahan yang luar biasa untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas kepada 1.8 juta penduduk Gaza yang mereka layani.
Tapi tertutup dari seluruh dunia, kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka sangat sedikit.
Dengan teknologi yang mempermudah untuk terhubung ke dunia luar melintasi perbatasan, petugas medis dari seluruh dunia menemukan cara-cara baru untuk membantu rekan-rekan mereka di Gaza untuk mengatasi tantangan sehari-hari akibat blokade.
Blokade Gaza menyebabkan berbagai hambatan bagi kebebasan bergerak warga Palestina. Bagi para dokter dan profesional medis, hal ini menyebabkan mereka tidak bisa sering-sering melakukan perjalanan ke Tepi Barat dan luar negeri untuk mengikuti pelatihan atau menghadiri konferensi.
Kurangnya akses terhadap berbagai kesempatan untuk pengembangan profesi membatasi kemampuan mereka untuk memberikan perawatan modern yang efektif bagi rakyat Gaza.
Untuk membantu mengatasi masalah ini, MAP dan IDEALS telah mengirimkan delegasi medis ke Gaza sejak agresi “Israel” tahun 2.014, yang genap dua tahun bulan ini. Para dokter yang dikirim itu tidak hanya mengobati pasien ketika mereka berkunjung, tetapi juga untuk memberikan pelatihan yang sangat dibutuhkan bagi rekan-rekan tenaga medis di Palestina dalam hal praktek medis terbaru dan teknik bedah.
Bahkan ketika kunjungan mereka berakhir, banyak dari para dokter internasional itu menemukan cara untuk mendukung Gaza dari luar negeri.
Pada bulan April, salah satu dokter yang mengunjungi Gaza bersama MAP untuk memberikan materi kepada tim lokal dalam pelatihan keterampilan bedah, Dr Syafi’i Ahmad, melakukan operasi bedah pertama secara live-streaming. Petugas medis dan mahasiswa yang telah ia temui di Gaza mengikuti prosedur-prosedurnya.
Pada bulan Februari, Dr Ahmad mengatakan kepada MAP mengapa ia berpikir bahwa teknologi tersebut bisa sangat membantu untuk Gaza: “Saya memiliki kepentingan besar dalam penggunaan teknologi dalam pendidikan kesehatan, dan saya percaya di Gaza hal itu dapat digunakan untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh blokade,” sebagaimana dilansir Days of Palestine.
“Teknologi ini dapat membantu petugas medis di Gaza berkomunikasi dengan orang-orang dan mendapatkan pengajaran dan pelatihan dari seluruh dunia.”
(ameera/arrahmah.com)