(Arrahmah.com) – Ini adalah transkrip dari sebuah video yang memperlihatkan Amir Emirat Islam Kaukakus, Dokka Abu Usman, menyapa masyarakat muslim di Desa Gimry (wilayah Dagestan) pada Desember 2008 lalu.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji hanya milik Allah, kami meminta pertolonganNya, bimbinganNya dan mengharapkan ampunan kepadaNya. Hanya Allah sebagai tempat berlindung dari segala kejahatan. Siapa yang dibimbing oleh NYA, tidak akan dapat disesatkan oleh siapapun, dan siapa yang disesatkan oleh Allah, tidak akan dapat dibimbing oleh siapapun. Aku bersaksi bahwa bahwa tiada Tuhan yang layak disembah selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Semoga kedamaian dan berkah dari Allah untuk Anda sekalian.
Saudaraku, Muslim, Mujahidin, Orang-orang mukmin, saudara seiman, saudaraku di Kaukakus, khususnya untuk saudara seimanku di Dagestan. Pertama, aku ingin mengucapkan selamat kepada kalian yang telah merayakan hari besar, Idul Adha 1429 H. Aku berharap jika kita dipertemukan lagi dengan hari raya Islam di tahun mendatang, kita akan semakin dekat dengan kemenangan, semakin dekat dengan Allah.
Surat ini ditulis oleh saudara seimanmu, Amir Mujahidin di Kaukakus, Dokka Umarov. Dalam surat ini, aku ingin menyapa saudara-saudaraku di tempat para mujahidin hidup, di Desa Gimry.
Aku menyadari seluruh kejadian, seluruh peristiwa yang telah terjadi di wilayah kalian selama satu tahun terakhir, kekejaman-kekejaman itu, sungguh menyakitkan hati. Semuanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak takut akan azab Allah kelak. Aku bersumpah, bahwa hati kami selalu merasakan apa yang kalian rasakan, kami mengkhawatirkan keadaan kalian, dan kami selalu berdoa kepada Allah untuk menolong kalian, untuk membuat orang-orang kafir dan murtad itu keluar dari tanah kalian, jika Allah ingin, jika Allah memberikan kita kekuatan, mereka akan dihancurkan sepenuhnya.
Tetapi kita juga harus tahu setiap hal yang dilakukan oleh musuh-musuh kita, itu atas ijin Allah, semuanya terjadi atas kehendak Allah dan kita perlu melihat ke dalam diri kita, karena itu berarti kita belum menjadi seperti yang Allah inginkan dan jika Allah menghukum kita melalui anjing-anjing itu, berarti kita masih melakukan banyak kesalahan (dosa). Oleh karena itu, saudaraku, kita sama-sama mengaca pada diri masing-masing, kesalahan apa yang telah kita lakukan.
Ya, kejadian terakhir, ketika membalas operasi para teroris, di wilayah Gimry, ketika para musuh melakukan sesuatu di wilayah tersebut, membuat pos-pos pemeriksaan, para muslimah menjadi tak terlepas dari pencarian mereka, perampokan, tentu saja itu sangat berat kita rasakan, sangat menyakitkan, tapi itu semua adalah hukuman dari Allah, semua terjadi atas ijinNya, kita menerima itu semua, namun kita tidak akan pernah melupakannya, jika kita benar-benar manusia.
Mari kita mulai semuanya dari awal. Pejabat murtad yang telah kalian bunuh di wilayah kalian, Gazi Muhammad, seorang munafik, penghianat, yang selalu berpura-puran, seakan-akan dia adalah penolong ummat Islam, seakan-akan ia ingin menolong mujahidin, ketika ia melakukan perbuatan kotornya, dan aku memerintahkan untuk menghancurkannya. Kenapa? Karena aku mendapat banyak laporan bahwa orang ini telah melakukan perbuatan kotor yang berusaha menghancurkan Islam dan orang seperti ini lebih berbahaya dibanding sepuluh imam mesjid yang berdakwah bukan untuk menyebarkan Islam “sebenarnya”. Jadi, aku harus memerintahkan untuk menghabisinya, para kafir mengetahui bahwa ia telah kehilangan mata, tangan, itu untuk para mujahidin yang dibunuh, mujahidin yang dijual, dan setelah semua itu terjadi, mereka memutuskan untuk menghukum orang-orang yang berada di wilayah Gimry, mereka menghukum warga sipil yang tidak berdosa.
Aku menyerukan kepada kalian untuk tidak marah terhadap kebijakan para pejabat murtadin yang telah mendeklarasikan “perang mewalan teror” di tanah kita, semuanya atas kehendak Allah. Jika itu tidak terjadi, kita tidak akan mendapat pukulan dan jika Allah ingin, kita akan mendapat kemenangan melalui jerih payah kita, sekalipun mereka akan berdiri di sana selama ratusan tahun.
Untuk itu, aku ingin mengumumkan kepada seluruh keluarga yang tidak mengetahui dan tidak ingin tahu siapa itu Gazi Muhammad hingga hari ini. Aku, amir dari para mujahidin di Kaukakus, mengumumkan dengan seluruh tanggungjawabku, bahwa ia adalah seorang munafik dan dia telah murtad, orang ini telah menumpahkan darah para mujahidin. Aku, amir mujahidin kaukakus, orang yang bertanggungjawab di hadapan Allah, dan dihadapan manusia, untuk setiap orang yang murtad atau munafik yang terbunuh di daratan ini. Sebab setiap mujahid yang membunuh mereka, membunuh atas perintah dariku. Aku bertanggungjawab atas mujahid ini dihadapan Allah dan di hadapan manusia. Aku, amir mujahidin Kaukakus,sedang berjuang melalui jalan jihad untuk menegakkan kalimat Allah di bumi Allah ini. Kami mengetahui bahwa setiap perkataan Allah adalah syariat Islam, hukum yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim, dan aku bersama mujahidin lainnya telah siap untuk berdiri di garis terdepan untuk menegakkan hukum-hukum Islam secepatnya. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)