WASHINGTON (Arrahmah.com) – Assalaamu’alaikum, ini adalah ayah saya. Dia bertugas di United States Marine Corp dari 1967-1970. Dia berada di Perang Vietnam. Ayah saya telah ada di sana untuk saya sepanjang hidup saya. Saya ingat hari saya masuk Islam, bertahun-tahun yang lalu. Dia mendukung keputusan saya sepenuhnya. Saya telah berdoa selama bertahun-tahun agar orang tua saya menjadi Muslim.
Ayah saya dalam kondisi medis yang buruk karena terpapar Agen Oranye selama masa dinasnya. Dia telah tinggal bersama keluarga saya selama 9 tahun terakhir. Kami merawatnya sepanjang waktu. Suami saya merawat ayah saya sama seperti saya. Apa pun yang dia butuhkan bahkan membantunya untuk mandi.
Lebih dari 8 tahun yang lalu doa saya dijawab. Ayah saya mengucapkan dua kalimat Syahadat. Masya Allah, Allahu Akbar. Sampai hari ini air mata masih mengalir di wajah saya ketika saya memikirkan keberkahan ini. Meskipun terganggunya fisik ayah saya, dia tidak pernah melewatkan shalatnya. Tidak masalah di rumah sakit, atau di atas ranjang. Masya Allah dia selalu menunggu sholat datang.
Ayah saya tumbuh dewasa tanpa mempraktikkan agama. Saya sudah berdiskusi sebelum dia bertobat. Menjelaskan kepada ayah bahwa memaafkannya, karena perang telah menghantuinya seperti banyak veteran lainnya.
Sungguh ini adalah berkah. Masya Allah. Semoga Allah Subhan wa taala selalu memberhahinya. Kami memiliki kewajiban untuk berbuat baik kepada orang lain, tidak peduli apakah mereka Muslim atau bukan. Kita perlu menjadi sukarelawan di komunitas kita untuk berada di samping yang lain. Menunjukkan kepada mereka apa itu Islam. Bukan apa yang mereka lihat di TV
(fath/allamericamuslim/arrahmah.com)