(Arrahmah.com) – Ribuan kaum muslimin gugur setiap harinya di Irak, Iran, Afghanistan, Pakistan, Suriah, Chechnya, Dagestan, Tatarstan, Yaman, Somalia, Nigeria, Palestina, Rohingya dan wilayah konflik lainnya.
Umat Islam di seluruh dunia wajib menyebar luaskan informasi tentang nasib mereka, menggelar aksi-aksi solidaritas untuk mereka, dan mengirimkan bantuan dana, bahan makanan dan obat-obatan kepada mereka. Selain itu, setiap muslim wajib mendoakan para syuhada’ yang telah gugur oleh kebiadaban musuh-musuh Islam.
Banyak doa untuk umat Islam yang telah meninggal. Salah satu contohnya adalah doa yang biasa dibaca oleh Nabi shallallahu alaihi wa salam saat menshalatkan jenazah sahabatnya. Meskipun doa tersebut dibaca dalam shalat jenazah, namun makna dan kandungan doa tersebut juga sesuai untuk kondisi di luar shalat jenazah.
Dari Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menshalatkan sebuah jenazah, maka saya hafal doa beliau, beliau berdoa:
«اللهُمَّ، اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ عَذَابِ النَّارِ -»
“Ya Allah, ampunilah dia, kasih sayangilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, dan lapangkanlah kuburannya. Mandikanlah ia dengan air, es dan embun. Bersihkanlah ia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan kain putih dari kotoran. Gantikanlah rumah untuknya yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia) dan pasangan hidup yang lebih baik dari pasangan hidupnya (di dunia). Masukkanlah ia ke dalam surga, selamatkanlah ia dari azab kubur dan azab neraka.” (HR. Muslim no. 963, Ahmad no. 23975, An-Nasai no. 1983, Ibnu Abi Syaibah no. 11353, Ibnu Hibban no. 3075, dan Al-Baihaqi no. 6965)
Jika syuhada’ kaum muslimin yang didoakan banyak, maka kata ganti “dia” (laal: lahu,hu, ‘anhu dan seterusnya) diganti dengan kata ganti “mereka” (lafalnya menjadi: lahum, hum, ‘anhum dan seterusnya). Wallahu a’lam bi-shawab.
(muhib almajdi/arrahmah.com)