(Arrahmah.com) – Banjir besar yang melanda wilayah Jakarta dua pekan terakhir telah menewaskan sedikitnya 14 warga. Ratusan ribu warga terpaksa mengungsi di berbagai tempat pengungsian. Kekurangan makanan, selimut, obat-obatan dan air bersih menjadi hal yang tak terelakkan lagi bagi para pengungsi tersebut.
Bencana banjir yang setiap tahunnya menimbulkan kerugian harta dan jiwa yang semakin besar ini sudah selayaknya menjadi bahan introspeksi bangsa ini. Para pemimpin harus kembali kepada tuntunan Allah dalam mengelola negara ini, dengan menerapkan syariat-Nya. Rakyat juga harus kembali kepada agama Allah, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka.
Selain menempuh usaha-usaha fisik, bangsa ini juga harus selalu mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak doa kepada-Nya. Salah satunya adalah doa memohon perlindungan Allah dari bencana kelaparan dan kematian yang buruk. Di antara doa yang berkenaan dengan hal itu adalah doa-doa berikut ini.
Doa pertama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ غَمًّا، أَوْ هَمًّا، أَوْ أَنْ أَمُوتَ غَرَقًا، وَأَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، أَوْ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mati karena penderitaan batin, atau kedukaan, atau mati karena tenggelam, atau setan menjerumuskanku saat kematian menjemputku, atau mati karena disengat binatang berbisa.” (HR. Ahmad no. 8667 dan Al-Baihaqi dalam Ad-Da’awat no. 299)
Doa Kedua
Dari Abu Yasar As-Sulami radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam biasa berdoa dengan tujuh kalimat berikut ini:
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَمِّ، وَالْغَرَقِ، وَالْحَرَقِ، وَالْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا “
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa keruntuhan bangunan, aku berlindung kepada-Mu dari terjatuh (dari ketinggian), aku berlindung kepada-Mu dari tekanan batin, aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam, kebakaran dan usia pikun; aku berlindung kepada-Mu dari dijerumuskan oleh setan saat kematian menjemputku, aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan melarikan diri dari jihad di jalan-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena disengat binatang berbisa.” (HR. Ahmad no. 15523 dan Abu Daud no. 1552)
Doa ketiga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemiskinan, kekurangan, kehinaan dan aku berlindung kepada-Mu dari menzalimi atau dizalimi.” (HR. Ahmad no. 8053 dan Abu Daud no. 1554)
Doa keempat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الصَّمَمِ وَالْبَكَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُوعِ فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةُ»
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketulian dan kebisuan, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang, aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan karena ia adalah seburuk-buruk kawan tidur dan aku berlindung kepada-Mu dari pengkhianatan karena ia adalah seburuk-buruk teman kepercayaan.” (HR. Ath-Thabarani dalam Ad-Dua’ no. 1360)
Doa kelima
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مَوْتِ الْهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ مَوْتِ الْغَمِّ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ سُوءِ الْأَمْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةَ؛ فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُوعِ فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ»
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mati karena terkena runtuhan bangunan, aku berlindung kepada-Mu dari mati karena tekanan batin, aku berlindung kepada-Mu dari buruknya keamanan, aku berlindung kepada-Mu dari pengkhianatan karena ia adalah seburuk-buruk teman kepercayaan dan aku berlindung kepada-Mu kelaparan karena ia adalah seburuk-buruk kawan tidur.” (HR. Al-Baihaqi dalam Ad-Da’awat Al-Kabir no. 350)
(muhib almajdi/arrahmah.com)