(Arrahmah.com) – Kita hidup di zaman yang kehidupan mayoritas manusianya telah jauh dari petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akidah mereka telah dicampuri oleh banyak kesyirikan dan kekufuran. Ibadah mahdhah mereka telah banyak dicampuri oleh bid’ah. Akhlak mereka telah diwarnai oleh kemaksiatan dan kemungkaran. Pedoman hidup mereka dalam aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya telah digantikan oleh hukum-hukum kufur produk hawa nafsu pemimpin kekufuran.
Kita harus berpegang teguh erat-erat dengan Al-Qur’an dan as-sunnah dalam kondisi zaman seperti ini. Kita harus bergaul dan berteman erat dengan orang-orang shalih dalam lingkungan yang islami. Merekalah yang akan menasehati kita saat kita lalali dan menguatkan kita saat kita lemah. Merekalah yang akan mendukung kita agar senantiasa istiqamah di atas kebajikan dan ketakwaan.
Dan selain semua usaha manusiawi tersebut, kita senantiasa memerlukan bantuan ilahi. Berdoa memohon bimbingan dan pertolongan Allah merupakan sebuah keniscayaan. Jangankan kita, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam pun tetap memohon bimbingan dan pertolongan Allah agar senantiasa istiqamah di atas agama Allah Ta’ala.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bahwasanya beliau biasa membaca doa:
«اللَّهُمَّ احْفَظْنِي بِالْإِسْلَامِ قَائِمًا، وَاحْفَظْنِي بِالْإِسْلَامِ قَاعِدًا، وَاحْفَظْنِي بِالْإِسْلَامِ رَاقِدًا، وَلَا تُشْمِتْ بِي عَدُوًّا حَاسِدًا، وَاللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ كُلِّ شَرٍّ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ»
“Ya Allah, jagalah aku dengan Islam saat aku berdiri, jagalah aku dengan Islam saat aku duduk, jagalah aku dengan Islam saat aku tidur dan janganlah Engkau membuat musuh yang mendengki gembira atas penderitaanku!
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala kebaikan yang kunci-kuncinya berada di tangan-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang kunci-kuncinya berada di tangan-Mu.” (HR. Al-Hakim no. 1924. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi dan Al-Albani)
(muhibalmajdi/arrahmah.com)