(Arrahmah.com) – Seseorang yang berada dalam safar akan mendapati kesulitan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa safar adalah bagian dari ‘adzab (siksaan).
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ، فَإِذَا قَضَى أَحَدُكُمْ نَهْمَتَهُ مِنْ سَفَرِهِ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ
Safar (bepergian) itu bagian dari azab. Seseorang akan terhalang (terganggu) makan, minum, dan tidurnya. Maka, bila seseorang telah menunaikan maksud safarnya, hendaklah ia menyegerakan diri kembali kepada keluarganya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Islam mengajarkan untuk selalu melibatkan Allah dalam semua urusan. Maka, agar perjalanan kita diridhai Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tuntunan untuk berdoa sebelum melakukan safar.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surat Al-Huud : 41,
وَقَالَ اَرْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan Nuh berkata, ‘Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya; “Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Safar adalah Saat Mustajab
Manfaatkanlah waktu ketika bersafar untuk banyak berdoa memohon segala kemudahan dari Allah Ta’ala selama di perjalanan.
(1). Doa ketika sudah berada di atas kendaraan
Ketika menaikkan kaki di atas kendaraan hendaklah seorang musafir membaca, “Bismillah, bismillah, bismillah”. Ketika sudah berada di atas kendaraan, hendaknya mengucapkan, “Alhamdulillah”. Lalu membaca,
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqriniin. Wa inna ilaa robbina lamun-qolibuun.
Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. (QS. Az Zukhruf: 13-14)
Kemudian mengucapkan, “Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah”. Lalu mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca,
سُبْحَانَكَ إِنِّى قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Subhaanaka inni qod zholamtu nafsii, faghfirlii fa-innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta
Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzholimi diriku sendiri, maka ampunilah aku karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau. (HR. At Tirmidzi dari ‘Ali bin Abi Thalib)
(2). Doa ketika kendaraan hendak berjalan
Disunahkan untuk mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca,
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamun-qolibuun. Allahumma innaa nas’aluka fii safarinaa hadza al birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa hadza, wathwi ‘anna bu’dahu.
Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh.
Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga. (HR. Muslim no. 1342, dari ‘Abdullah bin ‘Umar)
Ketika berkendara pulang lafazh doa ditambahkan dengan
آيبونَ تائبونَ عابدون، لربِّنا حامدون
Aayibuuna taa-ibuuna ‘aabiduuna lirobbinaa haamiduuna
Kami kembali, dalam keadaan bertaubat dan menyembah kepada Rabb kami, dan memuji-Nya. (HR. Muslim)
(3). Doa selama di perjalanan
Apabila kendaraan tergelincir, dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud dan Ahmad disebutkan, hendaknya membaca basmalah.
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Apabila kami melewati jalanan naik, kami membaca takbir dan apabila kami melewati turunan, kami membaca tasbih. (HR. Bukhari).
(4). Berdoa untuk kebaikan diri, keluarga dan saudara muslimin yang lain
Dalam sebuah hadits disebutkan,
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
“Tiga waktu diijabahi (dikabulkan) doa yang tidak diragukan lagi yaitu: (1) doa orang yang terzholimi, (2) doa seorang musafir, (3) doa orang tua pada anaknya.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Majah)
(5). Doa ketika pulang
Bertakbir 3 kali, setiap berada di tempat yang tinggi, kemudian membaca,
لاَإِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْءٍقَدِيْرُ. آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَاحَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَعَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ.
Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nya kerajaan dan hanya milik-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami kembali dengan baik, sambil bertaubat, tetap rajin beribadah dan selalu memuji kepada Rabb kami. Allah telah menepati janji-Nya, membela hamba-Nya (Muhammad) dan mengalahkan kelompok musuh sendirian. (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi biasa mengucapkan doa ini ketika pulang dari perang atau berhaji.
Semoga bermanfaat dan dapat diamalkan ketika safar.
Sumber: umrotix
(*/Arrahmah.com)