LONDON (Arrahmah.com) – DNA babi telah ditemukan di sosis ayam halal yang disajikan di sebuah sekolah dasar di Westminster, London pusat, kata otoritas setempat. Dewan Westminster mengkonfirmasi sosis berasal dari St Mary’s Bryanston Square, sebuah Gereja sekolah Inggris, seperti dilansir MuslimsToday pada Jumat (15/3/2013).
Pengujian pada sampel dari Sekolah Burdett Coutts mengungkapkan adanya domba dan DNA babi dalam daging sapi cincang tanpa lemak di sana. Item tersebut telah dihapus dari semua makanan sekolah dan kontraktor diminta untuk tidak menggunakan pemasok daging itu.
Petugas Dewan mengambil tujuh sampel secara total dari tiga sekolah pada minggu terakhir bulan Februari untuk melakukan tes pada produk daging yang disajikan di sekolah menyusul skandal horsemeat. Dewan mengatakan lebih dari 4.400 siswa memilih sosis Halal sebagai pilihan menu makan mereka. Pijhak dewan memutuskan untuk melakukan tes kandungan DNA dari daging sapi, domba, babi, ayam, kalkun, kambing, dan kuda setelah skandal horsemeat.
The Food Standard Agency (FSA) telah diperingatkan oleh dewan pada hari Senin (11/3). Andrew Christie, direktur Dewan Kota Westminster bagian pelayanan anak, mengatakan: “Kami sangat prihatin dengan penemuan bahwa kontraktor telah gagal memenuhi tingkat standar yang kami tuntut.
“Kami juga memahami dan menyesali kemarahan para orang tua dan juga anak-anak. Kami menghubungi sekolah, orang tua, dan pemimpin kelompok agama, serta menawarkan pertemuan kepada mereka untuk mendiskusikan masalah mereka.”
“Kami telah meminta kontraktor Chartwells kami untuk tidak lagi menggunakan pemasok daging yang terlibat. Penemuan daging babi dalam sosis terkuak karena Dewan Kota Westminster memutuskan untuk melaksanakan tes tambahan. Hasilnya sangat mengejutkan, mengingat jaminan makanan yang kami terima dari pemasok kami. Saya dapat meyakinkan para orang tua bahwa kami akan terus menguji makanan sekolah kami.”
Chartwells mengatakan produk tersebut dipasok oleh tukang daging Nigel Fredericks yang telah mengambil “tanggung jawab penuh” atas pelanggaran dalam rantai pasokan. Nigel Fredericks mengatakan produk tersebut bersumber dari sosis Brook Farm. Managing director Nigel Fredericks, Nigel Tottman, mengatakan: “Kami hanya pikir ini adalah insiden yang terisolasi yang melibatkan beberapa unsur kesalahan manusia.”
Seorang juru bicara Defra mengatakan, “Ini benar-benar tidak dapat diterima jika makanan berlabel halal ditemukan mengandung daging babi. Hari ini Defra, FSA dan Departemen Masyarakat dan Pemerintah Daerah bertemu dengan organisasi-organisasi yang terlibat dalam makanan halal untuk membahas pelabelan dan sertifikasi.”
“Produsen dan pemasok makanan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa makanan yang mereka sajikan sesuai dengan apa yang mereka katakan. FSA bekerja sama dengan Dewan Kota Westminster menjelaskan apa yang terjadi.”
Dr Shuja Shafi, wakil sekretaris jenderal Dewan Muslim Inggris, mengatakan sementara FSA telah cepat dalam bertindak pada masalah daging kuda, namun disesalkan “lambat dalam menindak peraturan daging halal”. Dia menambahkan: “Pada saat kecemasan akut konsumen, kita akan berharap pemerintah untuk kuat dalam melibatkan publik seperti yang terjadi selama skandal horsemeat.” (banan/arrahmah.com)