SANA’A (Arrahmah.com) – Pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Yaman yang dijadwalkan esok hari telah ditunda selama satu pekan, AFP melaporkan pada Minggu (20/11/2011).
“Pertemuan Dewan Keamanan ditunda hingga 28 November atas permintaan pihak-pihak utama dalam krisis Yaman,” utusan PBB, Jamal Benomar, menyatakan hari ini (20/11) yang sedang berada di Sana’a sejak pekan lalu untuk berdialog dalam rangka mengakhiri kebuntuan politik dan pertumpahan darah yang sudah berlangsung selama 10 bulan.
Ke-15 negara anggota dengan suara bulat mengesahkan Resolusi 2014 pada 21 Oktober mengutuk tindakan keras pemerintah pada gerakan protes massa anti-pemerintah yang telah melanda negara itu.
Dalam resolusi ini pun, Presiden Ali Abdullah Saleh harus menandatangani rencana Dewan Kerjasama Teluk yang menyerukan agar Saleh mengakhiri 33 tahun kekuasaan sebagai ‘alat tukar’ bagi kekebalan yang akan diberikan kepadanya dari penuntutan. Saleh sejauh ini menolak untuk menandatangani perjanjian tersebut meskipun kekerasan terus berlangsung dan menyebabkan ratusan ribu tewas orang dan terluka.
Benomar kembali ke Sana’a pada tanggal 10 November untuk membujuk Saleh dan lawan-lawannya agar mengakhiri krisis dan membuatnya menandatangani rencana Teluk yang meminta dia untuk menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Wakil Presiden Abdrabuh Mansour Hadi.
Benomar diperkirakan akan menyerahkan laporan kepada Dewan Keamanan PBB pada saat kembali ke New York.
Pekan lalu, para diplomat mengatakan Dewan Keamanan akan bertemu hari Senin untuk membahas penolakan Saleh untuk mundur serta kekerasan yang dikhawatirkan oleh komunitas internasional akan terus meningkat menjadi perang sipil. (althaf/arrahmah.com)