JAKARTA (Arrahmah.com) – Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia mendesak agar Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) ke V Organisasi kerjasama Islam (OKI) yang dihadiri oleh Sek Jen PBB Ban Ki-moon, utusan Uni Eropa dan utusan Khusus Amerika Serikat sebagai permanen Observer, mengambil keputusan yang mengikat (binding resolution) mendesak Dewan Keamanan PBB melaksankan resolusinya sendiri, jika perlu dengan paksa menggunakan pasukan keamanan PBB, kalau tidak mau dikatakan PBB sebagai macan ompong (paper tiger).
Sebagaimana diketahui sejak perang Arab-Israel untuk pembebasan Palestina Juni 1967 sampai sekarang Israel terus secara membandel menolak puluhan resolusi Dewan Keamanan PBB mulai dari Resolusi 242 tahun 1967 yang memerintahkan Israel untuk mundur ke perbatasan sebelum Juni 1967 dan menghentikan pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat Sungai Yordan.
“Namun Resousi Sidang Umum PBB ini tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada enforcement atau pemaksaan seperti halnya yang dilakukan oleh DK PBB untuk semua masalah keamanan, perdamaian dan pelanggaran HAM berat lain di Dunia dengan menggunakan Pasukan Perdamaian Antar Bangsa dimana Pasukan Indonesia selalu menjadi unsur utama,” demikian keterangan Mohammad Siddik MA, Ketum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia di Jakarta (5/3/2016).
Menurutnya keganasan dan kekejaman kemanusiaan oleh “Israel” sudah cukup lama dan sudah waktunya PBB terutama Dewan Keamanan menunjukkan jati diri dan kehormatannya nya sebagai pengawal perdamaian dan keamanan Dunia .
“Ketidak stabilan Timur Tengah juga telah menghambat pembangunan dan perkembangan dan peradaban kawasan ini,” jelasnya. (azmuttaqin/arrahmah.com)