Enam tokoh Muslim Amerika Serikat diusir dari US Airways di Bandara Internasional St. Paul Minneapolis, Senin lalu. Mereka diminta meninggalkan pesawat tujuan Phoenix itu atas laporan salah seorang penumpang. Penumpang tersebut mengatakan bahwa tiga di antara imam tersebut melakukan “aktivitas mencurigakan” di pesawat.
Juru bicara Bandara Pat Hogan melaporkan, enam imam yang baru saja menghadiri konferensi North American Imams Federation di Minneapolis itu tercatat sebagai penumpang US Airways Flight 300. Pertemuan di Minneapolis itu juga dihadiri Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR AS. “Ketika insiden itu terjadi pada sekitar pukul 18.30, pesawat sedang bersiap meninggalkan bandara St. Paul untuk menuju Phoenix,” katanya.
Setelah menjalani interogasi selama beberapa jam, keenamnya kemudian dibebaskan. Insiden itu bermula dari kecurigaan salah seorang penumpang terhadap aktivitas shalat yang dilakukan tiga dari enam imam tersebut.
Menurut Jubir US Airways Andrea Rader, penumpang yang curiga itu lalu menulis pesan kepada seorang pramugari. Selanjutnya, kru pesawat meminta enam imam itu untuk meninggalkan pesawat. “Karena mereka tidak mau meninggalkan pesawat, polisi dan petugas keamanan bandara pun kemudian dipanggil,” katanya.
“Mereka mengusir kami dari pesawat dan memperlakukan kami dengan sangat tidak sopan. Saya belum pernah menerima penghinaan seburuk ini sebelumnya. Belum pernah! Enam imam. Enam pemimpin di negara ini diusir dengan tangan terikat. Ini benar-benar buruk,” keluh Omar Shahin, ketua rombongan. Menurutnya, dia dan empat imam yang lain berasal dari Phoenix-Tempe dan seorang lainnya dari Bakersfield, California.
Selain itu, Shahin juga menyesalkan rendahnya pengertian penumpang yang lain terhadap Islam.
“Tiga rekan saya berdiri dan melafalkan doa petang seperti yang biasa dilakukan sekitar 1,7 miliar Muslim lain di seluruh dunia, setiap hari. Jika sampai saat ini mereka masih tidak mengenal doa-doa Muslim, itu adalah masalah yang sangat besar” tandasnya.
Jubir Council on American-Islamic Relations (CAIR) Washington Ibrahim Hooper juga berang dengan penangkapan tersebut. Sebagai bentuk protes, Hooper akan melayangkan komplain kepada pejabat yang berwenang.
“CAIR akan melaporkan kejadian ini kepada pejabat berwenang agar mereka menyelidiki inti pokok masalah tersebut. Histeria penumpang atau kru pesawat-kah yang menyebabkan insiden memalukan ini terjadi,” tandasnya. [ap/afp/jp/cha/hidayatullah]