BEIJING (Arrahmah.com) – Institusi pendidikan di negeri China yang diduga berkaitan dengan serangan maya terhadap Google membantah keterlibatannya, media setempat melaporkan.
Sebelumnya New York Times mengutip sember yang tidak disebutkan namanya melansir bahwa serangan maya yang ditujukan pada Google dan puluhan perusahaan lain telah terlacak berasal dari universitas Shanghai Jiaotong dan sekolah Kejuruan Lanxiang, yang dicurigai memiliki kaitan dengan militer.
Sebulan lalu Google menolak mematuhi sensor internet pemerintah China yang dituding berada di balik serangan dunia maya terhadap akun Gmail para aktivis HAM China di seluruh dunia.
Juru bicara Universitas Shanghai Jiaotong seperti dikutip Xinhua mengatakan, “Kami terkejut dan tersinggung atas tuduhan-tuduhan tak berdasar ini, yang dapat merusak reputasi institusi kami.”
“Laporan New York Times itu ditelusuri berdasarkan alamat IP (internet protocol) sederhana. Dengan berkembangan teknologi jaringan yang semakin maju saat ini, laporan seperti itu tidak obyektif dan tidak berimbang.”
Li Zixiang Kepala bagian dari sekolah kejuruan Lanxiang di Provinsi Shandong yang namanya juga disebut dalam laporan tersebut mengatakan, “Investigasi … tidak menemukan adanya jejak serangan dari sekolah kami.
Li membantah adanya hubungan antara sekolahnyadengan pihak militer China dan menolak keterkaitan seperti yang diungkap laporan tersebut, terjadi pada sebuah kelas ilmu komputer yang diajarkan seorang professor dari Ukraina.
“Tidak ada pengajar berasal dari Ukraina di sekolah ini, dan kami tidak pernah mempekerjakan pegawai asing manapun”.
“Laporan itu tak berdasar. Tolong tunjukkan buktinya”, ujar Li seperti di kutip Xinhua.
Sekolah Lanxiang mengajarkan keterampilan kejuruan seperti memasak, montir dan penataan rambut, sementara kelas pelajaran ilmu komputer hanya memberikan kursus dasar komputer, demikian dilaporkan Xinhua.
Direktur sekolah tersebut, mengatakan 38 siswa telah direkrut pihak militer sejak 2006 karena bakat mereka di bidang perbengkelan, memasak dan pengelasan elektrik. (inilah/arrahmah.com)