LONDON (Arrahmah.id) — Ulama terkemuka Inggris, Anjem Choudary, ditangkap kembali oleh kepolisian Inggris atas dugaan pelanggaran terorisme pada Senin (17/7/2023).
Dilansir The Telegraph (17/7), detektif melakukan penggerebekan pada waktu shubuh di rumahnya yang berada di London Timur.
Tujuh jam kemudian, petugas kontra terorisme menangkap orang kedua, seorang Kanada berusia 28 tahun, yang mendarat di Heathrow dari Kanada.
Seorang juru bicara Polisi Met mengatakan: “Detektif kontra terorisme hari ini telah menangkap dua pria sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pelanggaran terorisme.
“Keduanya ditangkap karena dicurigai menjadi anggota organisasi terlarang, bertentangan dengan pasal 11 Undang-Undang Terorisme 2000.”
Mereka ditahan di kantor polisi London Barat tadi malam saat polisi menggeledah tiga properti di London Timur.
Choudary selama bertahun-tahun adalah dikenal sebagai pemuka agama Islam yang vokal dan kerap bersebrangan dengan pemerintah Inggris.
Sebelumnya dia dipenjara selama 5,5 tahun sejak tahun 2016 setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan teror karena memberikan dukungan terhadap kelompok militan Islamic State (ISIS).
Pada bulan Januari 2023, Choudary mengutuk klaim Pangeran Harry dalam otobiografinya, Spare, yang menyatakan bahwa dia membunuh 25 pejuang Taliban saat bertugas di Afghanistan. (hanoum/arrahmah.id)