KAIRO (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan Mesir telah menangkap 54 orang termasuk yang diduga anggota Ikhwanul Muslimin, dengan tuduhan berencana mengadakan protes dan “melakukan kekerasan” pada peringatan pemberontakan 2011, klaim kementerian dalam negeri pada Selasa (29/1/2019).
Kementerian mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok tersebut diarahkan oleh seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin yang berbasis di Turki dan bahwa uang dan peralatan sabotase telah ditemukan.
“Informasi telah tersedia, yang lolos dari para pemimpin [Ikhwanul Muslimin] menerapkan plot untuk menciptakan keadaan kacau balau di negara selama bulan Januari dan Februari, bertepatan dengan peringatan revolusi 25 Januari,” klaim pernyataan tersebut seperti dilansir Al Arabiya.
Pernyataan Selasa (29/1) mengidentifikasi sosok Ikhwan di balik rencana tersebut sebagai Yasser Al-Omda dan mengatakan ia telah mendirikan sebuah organisasi bernama Allahuma Thawra.
“Anggota kelompok itu berencana untuk memotong jalan, mengganggu lalu lintas dan mencoba untuk menyebarkan kekacauan dan menakuti warga,” tambah pernyataan.
Belum ada konfirmasi atau pernyataan resmi dari kelompok yang dituduhkan oleh Mesir. (haninmazaya/arrahmah.com)